Renungan 29 Desember 2011

1Yoh 2:3-11; Mzm 96:1-3.5b-6; Luk 2:22-35

Tanggung Jawab Orang Tua Kristiani

Dalam bahasa Yahudi kata keluarga disebut “bet-ab” yang berarti “rumah ayah”. Hubungan kekeluargaan bersifat patriarchal. Keluarga merupakan persekutuan pribadi-pribadi yang dipimpin oleh seorang ayah. Keluarga-keluarga membentuk sebuah suku yang disebut “mispahah”. Ibu (am) bertugas untuk mengurus rumah dan anak-anak. Jadi anak-anak bertumbuh dibawah asuhan seorang ibu. Bapa bekerja untuk mendukung keluarga secara ekonomis. Anak laki-laki adalah penerus mispahah. Anak perempuan akan ikut terlibat dalam keluarga suaminya. Anak-anak memiliki tugas menghormati dan mentaati orangtuanya. Anak laki-laki adalah merawat orang tuanya hingga usia tua. Seorang anak laki-laki Yahudi juga diajarkan untuk memiliki iman dan sikap takut akan Allah. Untuk itu orang tua tidak hanya mengajarkan tetapi menunjukkan dengan cara mempersembahkan anak laki-laki di Bait Allah.

Yosep dan Maria mempersembahkan Yesus di dalam Bait Allah. Mereka amat heran ketika Simeon berkata: “Sekarang, Tuhan biarkan hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firmanMu. Sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripadaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu Israel” (Luk 2:29-42). Simeon juga mengatakan tentang masa depan Yesus dan Maria ibunya: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang.”(Luk 2:34-35).

Yosep dan Maria menunjukkan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai orang tua. Mereka mengasuh Yesus sehingga Ia bertambah besar dan bertambah hikmatNya dan besarNya, dan makin di kasihi oleh Allah dan manusia (Luk 2:51-52). Yoseph dan Maria hendaknya menjadi model bagi setiap orang tua kristiani untuk menjadi pendidik utama. Pendidik iman misalnya dengan membawa anak-anak kepada Tuhan dan mengajar mereka berdoa. Pendidik nilai membuat anak-anak bertumbuh menjadi manusia yang utuh, menjadi terang bagi sesama dengan jalan mengasihi tanpa batas. Belajarlah dari Yoseph dan Maria!
 PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply