Renungan Keluarga Kudus/B

Keluarga Kudus Yesus, Maria dan Yosep
Kej 15:1-6;21:1-3; Mzm105: 1b-2.3-4.5-6.8-9; Ul 7a.8a;  Ibr 11: 8.11-12.17-19; Luk 2:22-40

Yesus mempersatukan keluarga

Yesus lahir sebagai manusia dalam satu keluarga dan dibesarkan oleh ibu dan bapaNya yaitu Maria dan Yoseph. Mereka membentuk keluarga kudus dari Nazaret. Keluarga kudus adalah sebuah keluarga tukang kayu yang sederhana. Keluarga kudus Nazaret menjadi keluarga yang bersatu karena Yesus sebagai pemersatu. Yoseph dengan segala kebajikan kesederhanaan, kesetiaan, dan kejujurannya mendampingi Yesus. Bunda Maria mendampingi Yesus dengan hati seorang ibu yang sederhana, sabar dan penuh cinta. Pada saat ini kehadiran Yesus dalam sebuah keluarga kristiani menandakan diriNya sebagai Imanuel (Allah beserta kita). KehadiranNya juga memberi insipirasi  cinta kasih, perhatian, tanggung jawab, kedamaian, kerukunan dan kebahagiaan sebuah keluarga.

Dalam bacaan-bacaan suci hari ini ditampilkan sosok dua keluarga yang sangat inspiratif. Abraham dan Sara adalah figur orang beriman dalam Perjanjian Lama. Keduanya bergumul karena di usia senja mereka belum mempunyai anak. Dengan iman yang kuat mereka diberkati Tuhan. Abraham menjadi bapa orang-orang yang percaya. Yoseph dan Maria juga figur orang beriman dalam Perjanjian Baru. Kedua-duanya memiliki kebajikan-kebajikan sebagai orang tua yang beriman. Dalam tangan Tuhan Maria dan Yoseph menjadi figure keluarga kudus meskipun mereka tidak bersatu secara manusiawi sebagai suami isteri yang biasa. Mereka berdua memiliki tugas dan tanggung jawab membesarkan Yesus di hadapan Tuhan Allah dan sesama.

Keluarga kudus Nazaret menjadi teladan semua keluarga kristiani karena seluruh hidup keluarga ini berpusat pada Yesus. Itu sebabnya sebagai keluarga Yahudi yang taat, mereka membawa Yesus untuk dipersembahkan di kenisah. Keluarga-keluarga kristiani dipanggil untuk membawa anak-anak kepada Tuhan seperti Maria dan Yoseph. Orang tualah yang harus mewartakan Tuhan kepada anak-anak sehingga anak-anak boleh tercengang, kagum dengan sang penciptanya. Bersatulah keluarga-keluarga. Anak-anak, katakanlah kepada papi dan mamimu FAMILY: Father and Mother I Love you. PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply