Renungan 30 Januari 2012

2Sam 15:13-14.30; 16:5-13a; Mzm 3:2-7; Mrk 5:1-20

Kuasa Yesus adalah segalanya… 
Kisah Daud berlanjut. Ia adalah raja dan penentu strategi organisasi kerajaan, seorang berdosa yang berniat untuk bertobat. Kata-kata profetis dari nabi Nathan tentang perjalanan keluarga kerajaan selanjutnya terbukti dengan tampilnya Absalom yang mengancam kekuasaan Daud. Absalom adalah saudara Tamar dari isteri Daud bernama Maaka. Dengan ancaman itu maka Daud bersama pegawai-pegawainya melarikan diri meninggalkan Yerusalem. Daud mendaki bukit Zaitun dengan kaki kosong sambil menangis. Di samping itu Daud juga dikutuk oleh Simei bin Gera salah seorang sanak raja Saul. Dikatakannya bahwa Daud adalah penumpah darah dan dursila. Di saat yang sulit itu Daud masih mengingat adanya Tuhan: “Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku dan membalas yang baik kepadaku” 
Penderitaan dan kesengsaraan tidak hanya dialami oleh Daud sebagai raja yang mengalaminya dari anaknya sendiri. Setiap pribadi memiliki penderitaan sendiri-sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sangat prihatin dengan penderitaan manusia. Ia tidak hanya menyembuhkan mereka yang sakit tetapi dengan kuasa dan wibawanya mengusir roh-roh jahat yang mengganggu manusia. Kisa pengusiran roh jahat menandakan kekuasaan Yesus untuk mengalahkan dosa dan kejahatan. Kuasa dosa dan kejahatan dilukiskan dengan tempat yang menyeramkan: tingggal di gua, makam, dan binatang najis seperti babi. Setiap orang yang mengalami kesembuhan memiliki tugas khusus yaitu memberi kesaksian tentang Yesus dan kuasaNya. Dan kesaksian bahwa Kerajaan Allah itu Kerajaan sukacita, kegembiraan dan penuh kebahagiaan. 
Hidup ini selalu diwarnai dengan pengalaman-pengalaman seperti ini: kadang-kadang pengalaman penderitaan pribadi berasal dari orang-orang yang ada di sekitar kita. Mungkin dia adalah keluarga atau sahabat akrab. Ibarat musuh di dalam selimut. Pengalaman dikutuk, difitnah, dianggap tidak mampu, mereka yang suka mencari kesalahan-kesalahan kita berasal dari orang-orang dekat. Akibatnya kita dibuang dan dianggap hina. Ketika mengalami seperti ini ingatlah bahwa Tuhan adalah satu-satunya sandaranmu. Daud pernah mengalaminya dan ia tegar karena Tuhan menyertainya. 
Hal yang penting bagi kita adalah keterbukaan pada Tuhan dan pertobatan diri. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan. Setiap pribadi bisa saja dikuasai oleh roh jahat. Meskipun roh jahat seharusnya ada pada binatang najis seperti babi bukan pada manusia yang diciptakan segambar dengan Tuhan. Mari kita berbalik kepada Tuhan. bertobatlah, baharui hatimu. 
PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply