Renungan 28 September 2012

Hari Jumat, Pekan Biasa XXV
Pkh 3:1-11
Mzm 144:1-4
Luk 9:19-22

Yesus adalah Mesias dari Allah!

imageHerodes Antipas galau! Ia cemas mendengar tentang Yesus yang membuat banyak mukjizat sehingga ia bertanya, “Siapakah gerangan orang ini yang membuat tanda-tanda heran?”. Ia ingin melihat secara langsung apa yang sudah dikerjakan Yesus dan menghebokan seluruh daerah Galilea dan Yudea. Keinginannya tercapai ketika Yesus memulai PaskahNya. Dia begitu senang dan berharap Yesus akan menunjukkan kebolehanNya tetapi Yesus tidak melakukannya. Akibatnya Yesus pun diolok-olok oleh Herodes dan pasukannya. Hal yang menarik perhatian kita di sini adalah Herodes tidak mengenal Yesus tetapi tertarik untuk mengenal Yesus, bahkan ia sendiri dibayang-bayangi oleh kecemasan. Hadirnya Yesus memang membuat perbedaan besar. Orang baik dan orang berdosa memiliki keinginan untuk mengenal Dia, meski banyak juga yang tidak mengimaniNya seperti Herodes.

Yesus sendiri sudah mengutus para rasulNya. Ia memberi tenaga dan kuasa untuk menguasai setan-setan dan menyembuhkan orang-orang sakit. Ini berarti bukan para rasul yang menguasai kuasa-kuasa dunia tetapi Yesus sendiri yang menguasainya karena Dialah yang memberi kuasa. Setelah mereka kembali, Yesus mengajak mereka pergi ke Kaisarea Filipi untuk beristirahat. Kaisarea Filipi disebut juga Banias, letaknya sekitar 25 km sebelah utara Danau Galilea, tepatnya di bawah kaki gunung Hermon. Tempat ini memang indah karena merupakan mata air Sungai Yordan.

Yesus menggunakan tempat dan kesempatan untuk berdoa seorang diri. Ketika para murid datang kepadaNya, Ia bertanya kepada mereka, “Kata orang banyak, siapakah Aku ini?” Mereka menjawab, “Ada yang mengatakan Engkau adalah Yohanes Pembaptis, yang lain mengatakan bahwa Engkau Elia, dan yang lain lagi mengatakan bahwa Engkau adalah seorang nabi yang dahulu telah ada bangkit dari kematian.” Pertanyaan pertama tentang “kata orang” memang mudah dijawab. Wajar saja kalau mereka mengatakan Yohanes pembaptis sebab dialah yang menyiapkan jalan bagi Tuhan. Nama Elia muncul karena mereka percaya bahwa sebelum Mesias datang, Elia akan datang lebih dahulu (Maleakhi 4:5). Orang-orang juga berpikir bahwa Yesus adalah salah seorang nabi lain yang bangkit dari kematian.

Pertanyaan Yesus menjadi lebih sulit ketika Ia bertanya, “Menurut kamu siapakah Aku?” Tentu mereka diam sejenak lalu Petrus menjawab, “Mesias dari Allah”. Maksud pertanyaan Yesus ini adalah, Dia mencari tahu kepada para muridNya, kira-kira menurut mereka sendiri siapakah diriNya yang patut mereka sampaikan kepada orang-orang yang mereka jumpai. Petrus dengan keyakinannya menyampaikan Yesus bahwa mereka tidak keliru dalam menggambarkan Guru sebagai Mesias, Dia yang diutus Allah. Yesus sendiri tidak mengingkari diriNya tetapi melarang mereka untuk tidak menceritakannya kepada siapapun. Mengapa? Yesus tahu hati mereka. Bayangan mereka akan Mesias adalah  leader yang memimpin revolusi rakyat untuk mengusir kaum Romawi dari Palestina.

Hal-hal yang menarik perhatian kita dari perikop Injil adalah pertama, Yesus menyendiri dan berdoa. Kalau kita membaca dengan saksama Injil Lukas, kita temukan rahasia ini: setiap kali Ia mewahyukan diriNya kepada para muridNya, Ia selalu berdoa. Misalnya sebelum Ia dibaptis (Luk 3:21), sebelum memilih keduabelas rasul (Luk 6:12), sebelum pengakuan Petrus (Luk 9:18), sebelum menampakan kemuliaanNya (Luk 9:28), sebelum mengajar doa Bapa kami (Luk 11:1), sebelum malam perjamuan terakhir (22:32), sebelum ditangkap dan dianiaya(Luk 22:41), sebelum wafat di salib (Luk 23:46). Yesus di dalam Injil Lukas digambarkan sebagai pendoa ulung.

Hal kedua adalah pada pertanyaan Yesus, “Kata orang siapakah Aku?” (Luk 9:18) dan “Menurut kalian siapakah Aku ini?” (Luk 9:20).  Kedua pertanyaan ini kiranya berhubungan dengan pertanyaan Herodes sebelumnya, “Siapakah gerangan orang ini yang khabarnya melakukan hal-hal yang mengherankan itu?”(Luk 9; 9). Pertanyaan-pertanyaan ini berhubungan dengan identitas Yesus. Herodes yang tidak percaya berusaha untuk mengenal Yesus yang dikiranya Yohanes Pembaptis. Orang-orang berpikir sama dengan Herodes, Yesus adalah Yohanes Pembaptis, Elia atau salah seorang nabi yang bangkit. Para murid melalui Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias, atau Yang Kudus dari Allah. Di harapkan bahwa para murid Kristus berani mengatakan kepada dunia bahwa sungguh Yesus adalah Mesias, Kristus, Yang diurapi! Bagi Penginjil Lukas, Yang diurapi adalah pembawa bentara sukacita (Luk 2:11).

Hal ketiga, dalam doaNya, Yesus mewahyukan bahwa sebagai Mesias, Anak Allah, Ia akan menderita, ditolak oleh tua-tua, wafat dan bangkit. Yesus yang seperti inilah yang harus diimani oleh para muridNya. Jadi sebagai Mesias, bukanlah dalam arti pribadi dengan kejayaan tertentu seperti  raja. Mesias adalah pribadi yang menderita, ditolak, dibunuh dan bangkit dengan mulia. Inilah Mesias yang benar. Tepat apa yang dikatakan pengkotbah dalam Bacaan Pertama, “Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya dan memberi kekekalan” (Pkh 3:11). Semua pengorbanan Yesus itu indah pada waktunya.

Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau menjadi Mesias bagi kami. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply