Salam Maria

Tuhan


Kita sudah merenungkan kata-kata ini: Salam, Maria, Penuh, Rahmat. Hari ini permenungan kita adalah kata Tuhan.



Orang-orang Yahudi menyebut Tuhan Adonai. Adonai adalah bentuk jamak dari Adon. Adon artinya Tuhan, tuan, master atau juragan. Adon berasal dari kata bahasa Ugarit yang berarti tuan atau bapa. Dalam Kitab Taurat, kata adon sering dipakai untuk menyatakan tentang manusia, para malaikat bahkan untuk Tuhan Allah Israel sendiri (Kel 34:23). Di dalam Kitab Ulangan kita baca: “Yahwe adalah Allah segala dewa dan Tuhan segala tuhan” (Ul 10:17).


Ketika Bunda Maria menerima khabar sukacita dari Malaikat Gabriel, ia mendengar kata Tuhan. Sebagai seorang wanita Yahudi pikirannya tentu langsung kepada Tuhan Allah Israel. Mereka menyapa Tuhan sebagai “adonai” yang bisa berarti “Dia yang telah membebaskan aku”. Tentu saja ini merupakan pengalaman akan Allah bagi bangsa Israel seluruhnya. Mereka dibebaskan oleh Tuhan dan perbudakan Mesir dan Babel.


Maria merenungkan pengalaman-pengalaman akan Tuhan ini dan menyimpannya di dalam hati karena Dia mengerti maksud Tuhan Allah di dalam dirinya. Dalam hal ini ia akan melahirkan Yesus Anak Allah. Dialah Yehosua, Tuhan yang menyelamatkan, Tuhan yang membebaskan.


Kita pun mengalami pengalaman yang keras dalam hidup setiap hari. Kita masing-masing mempunyai pengalaman Mesir, Padang Gurun dan Babel. Namun demikian Tuhan tetap membuka jalan untuk menolong kita untuk keluar dari Mesir, Padang Gurun dan Babel kehidupan. Perbuatan besar dari Allah kita alami sebagai mujizat yang nyata dalam hidup. Apakah kita pernah menyadari pertolongan Tuhan? Apakah kita pernah berpikir bahwa dalam hidup setiap hari Tuhan selalu menolong kita? Tuhan menolong dalam hal apa?


Pertanyaan lain yang perlu kita renungkan adalah siapakah Tuhan itu? Apakah Tuhan yang menciptakan kita atau ada dewa-dewi lain yang sedang disembah? Misalnya uang, kekuasaan, kesombongan, kenikmatan, kedangkalan dan tekhonologi sebagai dewa-dewi baru? Jawablah dengan jujur di hadirat Tuhan. Kita butuh Bunda Maria yang senantiasa mendoakan pertobatan kita sekarang sampai maut menjemput.


Ya Bunda Maria yang kudus, doakanlah kami kepada Puteramu untuk membebaskan kami dari egoisme dan jadikanlah kami menyerupai engkau.

Refleksi: Sering kali kita mendewakan barang-barang fana dan melupakan Tuhan!


PJSDB 

Leave a Reply

Leave a Reply