Homili Hari Minggu Biasa XXXIII/B – 2012

Hari Minggu Biasa ke-XXXII/B
Dan 12:1-3
Mzm 16:5.8.9-10.11
Ibr 10:11-14.18
Mrk 13:24-32

Perkataan-Ku Tidak Akan Berlalu!

Ketika terjadi tsunami di berbagai tempat, banyak orang berpikir bahwa ini adalah akhir dari segalanya di dunia. Banyak orang meninggal dunia, mereka kehilangan segalanya dan menimbulkan trauma yang berkepanjangan. Banyak orang lalu berpikir tentang akhir zaman atau hari kiamat. Banyak ramalan dari manusia meramaikan dunia tentang hari kiamat. Apalagi tahun 2012 ini. Ramalan dari kalender suku maya bahwa pada tanggal 21 Desember 2012 mendatang matahari tidak akan bercahaya. Apakah akan terjadi demikian? NASA menegaskan bahwa tidak akan terjadi hal-hal sebagaimana diramalkan orang. Orang-orang bahkan para pengikut Kristus pun ikut-ikutan percaya ramalan manusia, dan ketakutan sehingga lupa bahwa ia memiliki Yesus Kristus.

Memang patut kita akui bahwa pengalaman-pengalaman manusia masa kini kiranya cocok dengan perkataan Yesus tentang akhir zaman dalam Injil hari ini. Yesus berkata, “Pada akhir zaman sesudah siksaan-siksaan yang berat, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya; bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang”. (Mrk 13:24-25). Elemen-elemen paralel yang digambarkan Penginjil Markus tentang akhir zaman mirip dengan gambaran nabi Yesaya dalam dunia Perjanjian Lama. Nabi Yesaya juga pernah mengungkapkan elemen-elemen yang paralel seperti matahari dan bulan  (Yes13:10), jatuhnya bintang dan kuasa-kuasa di langit (Yes 34:4). Perkataan nabi Yesaya ini mengatakan tentang hukuman bagi Edom. Tentu saja gambaran-gambaran yang menakutkan ini bukan dimaksudkan oleh penginjil Markus sebagai hukuman melainkan secara sederhana menggambarkan hal yang akan terjadi sebelum kedatangan Anak Manusia. Dia yang kita percaya bahwa Ia akan datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati.

Apa yang akan dilakukan Anak Manusia yang datang dengan segala kuasa dan kemuliaanNya? Ia akan menyuruh malaikat-malaikatNya mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi dan dari ujung-ujung bumi sampai ke ujung langit. Sebenarnya hal ini merupakan harapan yang perlu dimiliki oleh setiap pengikut Kristus. Setiap penderitaan dan kemalangan pasti dialami oleh manusia. Namun demikian Tuhan juga tetap menjadi harapan dan perlindungan bagi setiap orang. Ia datang dalam segala kuasa dan kemuliaan untuk mengumpulkan para pilihan. Daniel dalam bacaan pertama menggambarkan orang pilihan sebagai orang bijaksana yang akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang menuntun orang kepada kebenaran akan bercahaya seperti bintang-bintang selama-lamanya.

Yesus juga tidak menakut-nakuti para muridNya lebih lanjut. Ia membangun harapan baru bagi mereka untuk sadar diri dan selalu siap menanti kedatangan Tuhan. Ia berkata, “Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah mendekat. Demikianlah kalau kamu melihat hal-hal itu terjadi ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat”. Setiap orang mendapat isyarat untuk bersiap sedia menyambut kedatangan Anak manusia.

Pada akhirnya Yesus menegaskan bahwa langit dan bumi sekarang ini dapat berlalu tetapi PerkataanNya tidak akan berlalu. Yesus adalah Sabda hidup yang kekal. Dialah yang datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Penulis Surat kepada Umat Ibrani menulis, “Yesus Kristus tetap sama baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibr 13:8). Penulis kepada Umat Ibrani dalam bacaan kedua menulis, “Kristus hanya mempersembahkan satu kurban karena dosa dan sesudah itu Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah dan musuh-musuhNya ditaklukan di bawah kakinya.” Yesus sebagai Sabda yang hidup menyempurnakan segalanya dan menguduskan orang-orang pilihanNya.

Pertanyaan kita adalah, kapan akhir zaman itu akan nyata? Tuhan Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengatakan, “Tentang hari atau saat itu tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak dan Anak pun tidak! Hanya Bapa yang tahu!” Bapalah yang punya kuasa besar untuk memanggil setiap orang kepadaNya. Kita bersyukur kepada Tuhan karena Ia senantiasa mengingatkan kita untuk menyiapkan diri menyongsong kedatangan Putera-Nya dalam segala kuasa dan kemuliaanNya. Kita diingatkan untuk tidak tetap berada dalam suasana ketakutan tetapi memiliki keberanian karena Yesus mengasihi kita. Dia adalah Sabda hidup yang kekal. Segala sesuatu akan berlalu tetapi Yesus Kristus tidak akan berlalu dalam kehidupan kita. Kita butuh persiapan bathin kita untuk menyambut kedatanganNya.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply