Renungan 5 Desember 2012

Hari Rabu, Pekan Adven I

Yes 25:6-10a

Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6

Mat 15:29-37



Siap Menikmati Perjamuan Kekal!


Hari Rabu, Pekan Adven Pertama. Nabi Yesaya membantu penantian kita akan kedatangan Tuhan. Ia mengingatkan kita untuk selalu memandang ke gunung Tuhan. Di sana Allah bersemayam dan semua orang berbondong-bondong menuju ke sana. Dialah terang sejati dan Dia juga yang menumbuhkan Tunas Isai di mana muncul seorang pemimpin sekaligus penerus Takhta Daud. Semua ini masuk dalam rencana Tuhan untuk menyelamatkan semua orang di dalam Yesus Kristus PuteraNya.


Hari ini Yesaya mengingatkan kita semua untuk memandang ke Gunung Sion. Di sana Tuhan hadir, bersemayam dan menjanjikan sebuah kehidupan baru yang sejahtera dan terjamin. Tuhan akan menunjukkan kasih setiaNya kepada manusia untuk selama-lamanya. Bagaimana Tuhan dapat menunjukkan kasih setiaNya untuk selamanya? Melalui nubuat  Yesaya, Tuhan berjanji untuk menyiapkan sebuah perjamuan dengan masakan istimewa berupa lemak dan sumsum serta anggur terbaik bagi segala bangsa. Tuhan akan mengoyakan kain kabung yang telah diselubungkan kepada segala bangsa. Tuhan akan meniadakan maut untuk selamanya, air mata dari setiap wajah akan dihapus oleh Tuhan.


Situasi yang menggembirakan yang juga menandakan penebusan yang berlimpah dari Tuhan membuat orang mengakuiNya: “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan  yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karena keselamatan yang diadakanNya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung itu” (Yes 25: 9-10). Tuhan selalu menunjukkan tanda kasihNya kepada umat kesayangan yang berharap kepadaNya. 


Gambaran Nabi Yesaya ini membuat kita juga membayangkan bahwa pada akhir zaman semua bangsa akan dikumpulkan  di Gunung Sion, kota Tuhan. Mereka akan diadili dan bagi yang layak akan mengalami kemurahan Tuhan dan perjamuan kekalNya. Janji Tuhan bahwa segala penderitaan dan kesengsaraan, perkabungan dan air mata akan di hapus oleh Tuhan dan diganti dengan sukacita. Nubuat Yesaya ini merupakan gambaran sukacita mesianis. Mengapa? Karena Tuhan sendiri yang menyiapkan perjamuan “lemak dan sumsum” sebagai tanda persahabatan dan persekutuan manusia dengan Tuhan.  Tuhan juga berjanji untuk menghapus segala derita, terutama kematian. Ini adalah janji Tuhan bagi setiap pribadi dan Dia akan menggenapi segalanya.


Kedatangan Tuhan Yesus Kristus merupakan sukacita Mesianis. Tuhan sendiri menyiapkan segala-galanya bagi manusia yang percaya kepadaNya. Kepada orang-orang yang sakit disembuhkan, kaum papa dan miskin akan dihibur oleh Tuhan. Ada rasa saling berbagi dengan saudara-saudara. Penderitaan, kelaparan dan kehausan yang dapat menggangu kebahagiaan akan dihapus oleh Tuhan ketika Ia datang dalam kemuliaanNya.


Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk membangun optimisme baru. Terkadang kita mengalami kesulitan dan tantangan dan cepat putus asa. Lebih lagi ketika ada kematian orang-orang yang kita kasihi. Banyak orang menjauhkan dirinya dari Tuhan karena pengalaman keras dalam hidupnya. Banyak orang yang tidak mau ke Gereja karena merasa bahwa Tuhan tidak memperhatikan mereka lagi.


Sebaliknya hari ini wawasan kita dibuka oleh Yesaya dan Tuhan Yesus untuk menerima semua pengalaman hidup dengan sukacita. Baik penderitaan maupun kemalangan Tuhan senantiasa hadir dan memberi peneguhan, bahkan perjamuan di Surga pun Ia siapkan bagi semua orang. Air mata saja Dia hapuskan. Betapa agungnya Tuhan kita. Dia mahapengasih dan penyayang.


Doa: Tuhan yang mahabaik, bantulah aku agar hidup dalam kasihMu.

PJSDB 

Leave a Reply

Leave a Reply