Renungan 7 Desember 2012

Hari Jumat, Pekan Adven I

Yes 29:17-24

Mzm  27:1.4.13-14

Mat 9:27-31



Tuhan adalah Terang dan Keselamatan


Hari ini seluruh Gereja katolik merayakan Pesta St. Ambrosius. Ambrosius lahir di Trier, Jerman tahun 339 dari keluarga Kristen. Ayahnya seorang Gubernur dan ibunya seorang berpendidikan tinggi dan saleh. Setelah ayahnya meninggal dunia Ambrosius dibimbing untuk menjadi politikus mengikuti jejak ayahnya. Ia meninggalkan Jerman ke Roma untuk belajar sastra, hukum dan retorika. Pada tahun 370 ia menjadi dewan kota Liguria, Emilia dan Milano. Dia menjadi politikus yang baik hati. Pada tahun 374 pemilihan Uskup di Milano. Masalah yang di hadapi keuskupan Milano adalah adanya bidaah Arianisme yang menyangkal keilahian Yesus.  Di saat yang tidak menentu itu Ambrosius pergi ke untuk mengamati pemilihan uskup. Tetapi apa yang terjadi, ada seorang hadirin yang berteriak “Angkatlah Ambrosius menjadi Uskup”. Ambrosius diangkat menjadi Uskup dan ia berhasil meredam gerakan bidaah Arianisme. Ia juga berjasa dalam pertobatan St. Agustinus. Ambrosius meninggal dunia tahun 397.


Dua jasa besar Ambrosius dari banyak jasanya bagi gereja katolik adalah membendung gerakan arianisme. Mereka ini secara rohani buta terhadap Yesus. Mereka memandang Yesus sebagai manusia biasa bukan “Sungguh-sungguh Allah”. Ambrosius menafasir Kitab Suci dan menjadi teolog yang dapat menghadang para bidaah. Ambrosius berhasil membuka mata rohani Agustinus yang buta. Ia hidup dalam kegelapan tetapi diberi terang oleh Ambrosius untuk mengenal dan mencintai Allah yang murah hati.


Kehidupan St. Ambrosius menginspirasikan kita untuk memahami bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini. Yesus dalam bacaan Injil menyembuhkan dua orang buta. Mereka mengikuti Yesus sambil berseru, “Kasihanilah kami hai Anak Daud!” Ketika Yesus masuk ke dalam sebuah rumah, kedua orang buta itu juga mengikutiNya. Maka Yesus bertanya kepada mereka: “Percayakah kalian bahwa Aku dapat melakukannya?” Kedua orang buta itu mengakui: “Ya Tuhan, kami percaya”. Yesus pun menjamah dan menyembuhkan mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu”. Orang-orang buta ini sembuh karena iman mereka kepada Kristus. Yesus pun melarang mereka untuk tidak menceritakan penyembuhan diri mereka oleh Yesus. Namun mereka berdua memuliakan nama Yesus karena mujizat yang mereka alami.


Kita tentu merasa heran dengan episode penyembuhan kedua orang buta karena iman (Yunani: pistis). Orang buta, tentu tidak melihat namun mereka mengenal Yesus sebagai “Anak Daud” dan meminta dikasihani. Anak Daud berarti Mesias dan mereka percaya bahwa Mesias pasti akan menyembuhkan mereka berdua. Di hadapan mereka adalah Yesus maka mereka percaya bahwa Ia akan menerangi mereka dengan sinarNya dan membuat mereka dapat melihat terang. Dalam Kitab perjanjian Lama, nabi Yesaya terutama menekankan bahwa mata orang buta akan dibuka, telinga orang tuli juga dibuka (Yes 35:4-5). Mesias juga yang akan membuka mata orang buta (Yes 42:6-7). Mesias membawa terang kepada sesama.

Nabi Yesaya dalam bacaan pertama berusaha meyakinkan orang-orang Yahudi  yang masih berada di Babel, “Tiada lama lagi Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, kebun subur selebat hutan. Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar Sabda sebuah Kitab dan mata orang-orang buta akan melihat, lepas dari kekelaman dan kegelapan.” Memang orang-orang yang pertama kali dipanggil adalah orang-orang papa dan miskin. Maka orang-orang bisu, buta, timpang dan siapa pun yang tertindas akan disembuhkan dari cacat cela mereka.

Sekali lagi Yesaya menekankan tentang campur tangan Tuhan untuk menyembuhkan  banyak orang yang sakit. Mereka yang bisu, buta dan timpang mengalami penyembuhan dari Tuhan. Dunia baru yang tertata rapi juga dinubuatkan Yesaya dan memberi semangat optimisme kepada orang-orang Yahudi di Babel.


Kedua bacaan dari kitab Suci, baik bacaan pertama dari Yesaya maupun bacaan kedua dari Injil sama-sama menyiapkan kita dalam masa adven untuk melihat terang.Yesaya menubuatkan bahwa “Pada hari itu” mata orang-orang buta akan terbuka dan mereka melihat. Yesus menyembuhkan mata dua orang buta karena iman mereka kepada Yesus. Tuhan menjanjikan keselamatan dengan mengangkat mereka yang miskin dan menurunkan mereka yang angkuh hatinya. Adalah sukacita besar bagi mereka yang rendah hati dan menaruh seluruh harapan mereka hanya kepadanya. Tuhan akan menyinari mereka dengan wajahNya yang kudus. Keselamatan pun turun atas mereka.


Tuhan adalah cahaya dan keselamatan. Ia juga membuka mata kita untuk melihatNya. Hal yang dituntut dari kita adalah iman dan kepercayaan kepadaNya. Bagaimana pertumbuhan imanmu? Apakah anda juga dapat menerangi hidup orang lain dengan perbuatan-perbuatanmu yang baik? Masa adven mengajak kita untuk melihat Yesus, terang sejati. Kalau mata imanmu masih buta, mintalah Yesus untuk membukanya.


Doa: Tuhan, semoga saya dapat melihat. Amen


PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply