Renungan 19 Desember 2012

19 Desember 
Hak 13:2-7.24-25a
Mzm 71:3-4a.5-6a.16-17
Luk 1:5-25


Inilah Suatu Perbuatan Tuhan Bagiku!

Ada sebuah keluarga yang merasa bahagia ketika dikaruniai anak kembar. Ini masa penantian yang panjang. Berbagai upaya dijalankan dengan berdoa, berziarah ke tanah suci bahkan kembali ke kampung halaman untuk menyapa para leluhur. Namun demikian belum ada tanda-tanda kehamilan sang isteri. Pasutri ini tidak merasa putus asa. Mereka tetap menanti dan berharap pada Tuhan. Akhirnya muncul berita yang sangat mengejutkan banyak orang. Ibu itu kaget ketika di usia yang ke empat puluh ia positif hamil dan ini diperkuat oleh keterangan dokter. Lebih mengagetkan lagi ketika tiba waktunya, ia melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan. Keluarga itu bersukaria dan tetap bersyukur kepada Tuhan karena perbuatan besar yang dilakukanNya bagi keluarga ini. Memang kata orang “Life begin at forty” dan “Bagi Allah tidak ada yang mustahil!”

Ini sebuah kesaksian sekaligus sebuah kisah yang sangat menarik perhatian kita. Banyak pasutri yang putus asa ketika belum mendapat keturunan. Banyak yang menerima dengan tangan terbuka kehendak Tuhan dengan tidak saling mempersalahkan sebagai pasangan. Tuhan memang memiliki rencana yang indah bagi setiap pribadi dan setiap keluarga. Tuhan memang belum memberi keturunan tetapi Ia menganugerahkan anugerah-anugerah lain yang berlimpah rua kepada setiap suami dan isteri. Hanya saja anugerah-anugerah ini kadang tidak disadari dan disyukuri oleh mereka.

Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini mengisahkan tentang berita sukacita dari malaikat Tuhan bagi keluarga-keluarga. Dalam bacaan pertama dari Kitab Hakim-Hakim dikisahkan tentang kelahiran Simson. Manoah dan istrinya sudah berumur tetapi belum diberi keturunan oleh Tuhan. Pada suatu ketika malaikat Tuhan menampakkan dirinya kepada isteri Manoah dan berkata: “Memang engkau mandul dan tidak beranak! Tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.” Tentu saja kata-kata malaikat Tuhan ini mengagetkan perempuan itu. Apa yang menjadi tanda bagi perempuan ini? Ia diingatkan malaikat untuk tidak minum anggur dan minuman lain yang memabukkan, dan tidak makan sesuatu yang haram. Bagi anak yang akan dilahirkan, rambutnya tidak akan dipotong karena ia adalah nazir Allah sejak dalam kandungan dan melalui dia ada keselamatan bagi orang Israel dari tangan orang Filistin. Perempuan itu menyampaikan suaminya Manoah dan sukacita penuh di dalam rumah itu. Pada saat yang tepat, perempuan itu melahirkan anaknya dan diberinya nama Simson. Simson dalam bahasa Ibrani berarti anak matahari, istimewa dan kuat. 

Di kemudian hari Simson memenuhi janji Tuhan sebagai penyelamat bagi bangsa Israel. Ia menjadi pahlawan Israel melawan bangsa Filistin. Dari makna namanya, kita dapat memahami betapa Tuhan dengan lengannya yang perkasa melindunginya dan memberi kekuatan kepadanya. Rambutnya yang panjang menunjukkan rahmat Tuhan yang tiada batasnya baginya. Orang lemah bisa menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mengalahkan mereka yang kuat. Di dalam perikop kita ini, orang lemah adalah orang tuanya Simson. Mereka sudah tua, rahim ibunya dianggap sudah mati. Namun Tuhan mengubah segalanya. Rahimnya diberi kehidupan baru dan disyukuri. Tepatlah antifon Mazmur antar bacaan ini: “Mulutku penuh dengan puji-pujian untuk mengidungkan kemuliaanMu.”

Dalam bacaan Injil, kita juga mendengar kisah yang mirip. Elizabeth dan imam Zakaria sudah lanjut usia. Bagi orang kebanyakan saat itu, rahim Elizabeth sudah mati dan tidak ada lagi keturunan baginya. Ternyata Tuhan memiliki rencana yang berbeda. Ia menggunakan orang yang lemah, yang tidak lagi di pandang baik dalam lingkungannya untuk membuktikan bahwa Allah adalah kasih dan hidup. Ketika Zakaria masuk dalam Bait yang Suci, ia diberi penglihatan dan janji Tuhan bahwa Elisabeth isterinya akan mengandung dan melahirkan seorang anak. Zakaria juga menyatakan keraguannya akan berita sukacita Tuhan melalui malaikat Gabriel. Karena keraguannya ini maka Tuhan memberi satu tanda yakni Zakaria menjadi bisu sampai saat kelahiran tiba. Anak yang dilahirkan Elisabeth akan dinamai Yohanes yang berarti Allah itu berbelas kasih. Elisabeth sendiri mengakui bahwa Tuhan melakukan perbuatan besar dalam dirinya. Sekali lagi, bagi Allah tidak ada yang mustahil. Semua rencana Tuhan selalu digenapi.

Dua kisah ini membuat kita merenung lebih dalam lagi tentang Allah sebagai kasih. Ia selalu punya rencana istimewa untuk memberi kehidupan, kegembiraan dan kasih sayang kepada semua manusia. Sabda ini sungguh meneguhkan setiap keluarga yang percaya kepada Allah. Jangan pernah lelah dan pesimis, sebaliknya bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Setiap orang memiliki pergumulan hidup. Ada saja pengalaman padang gurun dimana orang bergumul dengan dirinya dan lingkungan hidupnya. Di dalam keluarga-keluarga selalu ada masalah tetapi namanya masalah harus diatasi bukan berlari dari masalah. 

Apakah anda mengandalkan Tuhan di dalam hidupmu? Bukalah hatimu dan terimalah Tuhan Yesus dalam hidupmu. Tulislah dalam hatimu segala perbuatan besar dari Allah yang sudah sedang dialami. Anda akan menemukan bahwa Allah adalah kasih! (1Yoh 4:8.16).

Doa: Tuhan, semoga kami menjadi baru. Amen

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply