Renungan 29 Desember 2012

1Yoh 2:3-11
Mzm 96:1-2a.2b-3.5b-6
Luk 2:22-35

Mataku telah melihat keselamatan yang dari PadaMu!

Fr. JohnPernakah anda menyadari memiliki dua bola mata? Kalau belum sadar maka sekarang sadarlah! Sudakah anda bersyukur kepada Tuhan karena memiliki bola mata yang indah dan di pasang tepat di depan wajah anda? Kalau belum bersyukur maka bersyukurlah sekarang. Ingat, orang akan mengenal lebih dalam siapakah diri anda ketika mereka melihatmu dengan mata mereka juga.

Ada seorang guru yang baru mulai belajar untuk mengajar. Setelah seminggu mengajar, ia merasa terusik dengan beberapa anak yang selalu melihat keluar atau memfokuskan pandangan mereka ke gambar atau atribut tertentu di dalam kelas yang berhubungan dengan pelajaran saat itu. Ketika berbicara mereka selalu memutar bola mata mereka ke atas dan ke kanan atau ke kiri pada saat bercakap-cakap. Gurunya berpikir bahwa anak-anak itu sedang mempermainkannya maka ia marah terhadap anak-anak itu. Setelah berkonsultasi dengan seorang guru yang senior, ia dibantu untuk mengerti bahwa di dalam kelas ada anak yang memiliki gaya belajar visual. Mereka melihat baru bisa mengerti dengan baik. Sejak saat itu ia mengamati anak-anak ini dan ternyata betul, anak-anak ini memiliki gaya belajar visual.

Pada hari ini, penginjil Lukas mengisahkan bagaimana Yesus dipersembahkan oleh orang tuaNya ke dalam Bait Allah. Dikisahkan bahwa pada waktu pentahiran menurut hukum Taurat, Maria dan Yusuf membawa Kanak-Kanak Yesus ke Yerusalem untuk diserahkan kepada Tuhan berdasarkan hukum Tuhan. Mereka juga membawa persembahan khusus yakni sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati. Di dalam Bait Allah mereka bertemu dengan Simeon, orang benar dan saleh yang menanti kedatangan sang Penghibur Israel. Simeon menyambut keluarga kudus dan memuji Allah dengan berkata: “Sekarang Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera sesuai dengan firmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang datang daripadaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu Israel”

Pernyataan Simeon ini sangat mengagetkan Maria dan Yusuf. Memang Maria sendiri sudah mengatakan dirinya sebagai hamba yang menerima kehendak Tuhan dan Yusuf juga menerima Maria sebagai isterinya namun Misteri ilahi Putera mereka ini mengagetkan mereka. Simeon memberkati keluarga kudus ini dengan berkata, “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang”.

Pernyataan Simeon ini tentu semakin mengagetkan Maria dan Yusuf. Kanak-kanak Yesus sedang dipersembahkan ke dalam bait Allah menjadi tanda yang menimbulkan perbantahan. Mengapa? Karena keselamatan yang akan ditawarkan Yesus menuntut komitmen yang jelas: selalu bersama dan memihak Yesus atau menolak Yesus. Pilihan yang menjadi komitmen bagi setiap pengikut Kristus. Banyak kali orang boleh berjanji untuk selamanya bersama Yesus, tetapi mengkhianati Yesus juga masih masuk dalam diri setiap pribadi. Maka bagaimana membangun komitmen yang baik untuk bersatu dengan Yesus?

Simeon juga berkata kepada Maria, “Suatu pedang akan menembusi jiwamu sendiri”. Maria tentu dibuat lebih kaget lagi karena pedang yang tajam sebagai simbol penderitaan akan dialami olehnya. Dan kita semua tahu bagaimana penderitaan Maria sebagai ibu. Dari saat menerima khabar sukacita sampai di bawah kaki salib bahkan menanti kedatangan Roh Kudus, Maria hadir dan merasakan penderitaan. Tetapi yang membuat Maria menjadi besar adalah: “Ia menyimpan semuanya dalam hatinya”.

Figur-figur dalam bacaan Injil ini merupakan orang-orang yang mengenal Allah. Yohanes mengatakan bahwa orang yang mengenal Allah adalah orang yang mengikuti perintah-perintah Tuhan. Kalau seorang tidak mengikuti perintah Tuhan, ia juga tidak mengenal Allah. Nah, Simeon, Yusuf dan Maria adalah figur mereka yang mengenal Tuhan karena melakukan perintah Tuhan. Simeon menunggu kedatangan terang dan keselamatan Israel dalam diri Yesus. Yusuf dan Maria taat pada perintah Tuhan sehingga mereka mempersembahkan Putera Sulung dengan hewan tertentu sebagai korban.

Yohanes juga mengatakan tentang terang. Sama seperti dalam prolog Injilnya dimana dia mengatakan bahwa terang itu telah datang ke dunia dan terang adalah hidup dan hidup adalah Kristus. terang itu menghalau kegelapan karena kegelapan pun tidak mampu mengalahkan terang. Di sini Yohanes juga mengatakan tentang perintah untuk mengasihi dan perintah baru ini laksana terang yang menghalau kegelapan. Terang itu benar-benar bercahaya. Orang yang saling mengasihi hidup dalam terang, orang yang membenci saudaranya hidup dalam kegelapan. Pernyataan Yohanes ini kiranya cocok dengan sukacita Simeon yang mengatakan, “Mataku telah melihat keselamatan, Dialah terang yang menjadi penyataan bangsa-bangsa”

Sabda Tuhan hari ini mengundang kita untuk mengimani Tuhan Yesus sebagai Terang yang menyinari segala bangsa.Terangnya bercahaya dan membuat kita semua hidup dalam kasih. Apakah anda juga hidup dalam terang? Apakah anda juga mulai belajar mengasihi saudaramu? Yesus adalah terang dan keselamatan kita. Pandanglah Dia maka anda akan mampu mengasihi sesamamu.

Doa: Tuhan, terangilah hidupku. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply