Renungan 31 Desember 2012

Hari Senin, Oktaf Natal
1Yoh 2:18-21
Mzm 96: 1-2.11-12.13
Yoh1: 1-18

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia!

Sambil menulis Renungan harian ini sayang teringat pada sebuah lagu rohani yang sudah populer dalam gereja. Judul lagu itu adalah “Ada waktu di hidupku”. Liriknya seperti ini: “Ada waktu di hidupku.Pencobaan berat menekan. Aku berseru mengapa ya Tuhan? Nyatakanlah kehendakMu. Jalan Tuhan bukan jalanmu. Jangan bimbang atau pun ragu. Nantikan Tuhan jadikan semua indah pada waktunya. Pada Tuhan mas depanku. Pada Tuhan kuserahkan hidupku. Nantikan Tuhan berkarya. Indah pada waktunya. Hari esok tiada kutahu Namun tetap langkahku maju. Kuyakin Tuhan jadikan semua. Indah pada waktunya.” Yah, Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya (Pkh 3:11).

Hari ini hari terakhir dalam tahun 2012. Banyak peristiwa hidup, baik suka maupun duka dialami oleh setiap pribadi. Lihatlah berapa banyak keberhasilan dan kegagalan yang dialami selama tahun 2012. Berapa peluang yang berlalu begitu saja sehingga menjadi mubazir. Sekarang lihatlah ke depan, pandanglah tahun 2013. Apakah mau lebih maju dari pada tahun 2012 atau tetap saja mengikuti irama 2012 di tahun 2013 nanti. Semua rencana ini akan berhasil kalau kita kembali kepada Tuhan. Segala-galanya dijadikan oleh Dia, bukan berdasarkan kekuatan manusiawi kita sebab terlepas dari Tuhan, kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15:5).

Kita mengakhiri tahun 2012 dengan permenungan yang mendalam tentang kehidupan kita di hadirat Tuhan. Yohanes dalam prolog Injilnya menggambarkan hakikat Tuhan Allah. Ia menulis, “Pada awal mula adalah Firman dan Firman itu adalah Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia. Tanpa Dia tidak ada sesuatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Yohanes hendak mengatakan bahwa kita perlu bersyukur karena Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dengan SabdaNya (Logos) yang tidak lain adalah Yesus sendiri. Di dalam dan melalui Yesus Allah menciptakan segala sesuatu.

Yohanes melanjutkan, “Di dalam Dia ada hidup dan hidup adalah terang bagi manusia”. Terang bercahaya dalam kegelapan tetapi kegelapan tidak mampu menguasainya. Terang itu ada di dalam dunia karena Dialah yang menciptakan dunia. Sayang sekali dunia tidak mengenal Dia. Ia datang kepada milik kepunyaanNya tetapi milik kepunyaannya pun tidak mengenal Dia. Yesus bagi Yohanes adalah terang dunia. Dia menerangi manusia yang menyukai kegelapan (dosa). Dia adalah terang, satu-satunya juru selamat kita. Mengikuti bacaan pertama, orang  yang menyukai kegelapan mungkin karena pengaruh antikristus yang akan datang. Antikristus itu memang berasal dari kita tetapi mereka tidak sungguh termasuk pada kita. Orang-orang yang terbuka dan siap menerima terang Kristus akan diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Orang-orang ini percaya dalam namaNya, dan mereka ini diperanakkan oleh Allah sendiri.

Yohanes dengan tegas mengatakan: “Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaanNya”. (Yoh 1:14). Dari kepenuhanNya kita juga telah menerima kasih karunia demi kasih karunia. Secara singkat Yohanes mau mengatakan bahwa inti iman kita adalah Allah memberi diriNya secara total sebagai pencipta, terang dan kerelaan untuk tinggal bersama kita dalam penjelmaanNya. Allah adalah segalanya meskipun banyak orang yang tidak menerima Dia dan tidak setia kepada Tuhan.

Mengakhiri tahun 2012 ini kita merefleksikan secara mendalam kehidupan kita. Sejak tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012 ini Allah selalu menjadikan segala sesuatu di dalam hidup ini karena Ia mengasihi kita apa adanya. Kita boleh menolak Dia dan jatuh dalam dosa tetapi Ia sendiri tidak pernah menolak diri kita. Dia yang datang kepada kita untuk tinggal bersama tetapi kita menolak Dia dan membiarkan Dia lewat begitu saja di dalam hidup kita. Tuhan Yesus juga berinkarnasi di dalam kehidupan kita tetapi sayang sekali kita lebih menyukai dosa daripada rahmat.Tuhan Yesus memberi kehidupan kepada kita tetapi kita menolak kehidupan. Banyak orang melakukan aborsi dan aneka jenis pembunuhan kepada orang-orang yang tidak bersalah. Seharusnya kita menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.

Para menuruti pengikut Kristus yang setia adalah mereka yang hari demi hari selalu memandang Yesus. Memandang Yesus sebagai terang dan juru selamat. Dengan memandang Yesus sebagai terang dan juru selamat, orang akan belajar bersyukur kepada Tuhan. Bersyukur dalam segala hal baik suka maupun duka. Apakah saat ini bersyukur kepada Tuhan karena semua anugerah dan suka duka yang dialami sepanjang tahun 2012? Apakah anda bersyukur untuk masuk pada tahun yang baru 2013? Ingatlah apa yang dikatakan Petrus, “Serahkanlah segala kekhawatiranmu kepadaNya sebab Ia yang memelihara kamu.” (1Pt 5:7). Atau oleh St. Paulus, “Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran” (Rom 6:13). Tuhan menjadikan segalanya indah pada waktunya!

Doa: Tuhan, terima kasih atas segala perlindunganMu selama tahun ini. Berkatilah saya untuk memasuki tahun baru dengan sukacita. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply