Homili Hari Raya Santa Maria Bunda Allah 2013

Hari Raya Santa Maria Bunda Allah
Bil 6:22-27
Mzm 67:2-3.5-6.8
Gal 4:4-7
Luk 2:16-21

Kamu Bukan Lagi Hamba Melainkan Anak!

Fr. JohnHari pertama di tahun 2013. Hari pertama di mana orang masih meraba-raba, menebak apa yang akan terjadi dan dialami sepanjang tahun ini. Para peramal juga laku keras karena mereka meramal tentang masa depan seseorang dan orang yang diramal itu sungguh percaya. Ada yang rasa percaya dirinya naik karena ramalannya bagus, ada juga yang langsung hilang rasa percaya dirinya karena ramalan tentangnya tidak bagus. Ada rasa senang dan takut dalam diri banyak orang mengawali tahun ini.

Secara liturgis, Gereja Katolik mengawali tahun baru dengan merayakan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah. Segenap anggota Gereja mau diingatkan untuk memandang Yesus yang lahir dari rahim Bunda Maria. Santo Paulus mengatakan Allah mengutus AnakNya yang lahir dari seorang perempuan. Ya, Yesus sebagai Putera Allah, Sabda yang menjelma menjadi manusia dan tinggal bersama setiap pribadi. Hari ini seluruh dunia juga merayakan Hari Perdamaian Dunia. Mengawali tahun baru ini harapan banyak orang adalah sebuah dunia yang damai, dunia yang dihuni oleh orang-orang yang berkenan pada Allah.

Sabda Tuhan pada hari ini memberikan aroma optimisme bagi setiap pribadi yang mendengarnya. Setiap pribadi kadang-kadang mengalami ketidakpastian. Pada saat-saat seperti itu kita butuh Tuhan yang menjanjikan berkat dan jaminan keselamatan. Dalam Bacaan Pertama dari Kitab Bilangan, Tuhan berfirman kepada Musa untuk mengatakan kepada Harun dan anak-anaknya untuk memberkati orang Israel: “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau. Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia. Tuhan menghadapkan wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” (Bil 6:24-26). Nama Tuhan menguasai orang Israel dan Tuhan pun memberkati mereka.

Tuhan senantiasa menunjukkan kasihNya yang tiada batasnya kepada manusia. Kasih yang paling agung adalah ketika Ia mengutus PuteraNya ke dalam dunia dan semua orang yang percaya kepadaNya memperoleh hidup kekal (Yoh 3:16). Hal senanda diungkapkan juga oleh Paulus dalam Bacaan II bahwa Tuhan Yesus datang kedunia untuk menebus umat manusia. Sebelum mengalami penebusan, manusia adalah hamba atau budak. Tetapi ketika dijamah oleh Tuhan dan mereka terbuka kepadaNya maka mereka pun menjadi anak-anak Allah.

Paulus menulis, “Saudara-saudara, setelah genap waktunya, Allah mengutus AnakNya yang lahir dari seorang perempuan dan takhluk kepada Hukum Taurat”. Dengan perkataan Paulus ini mengingatkan kita pada figur Bunda Maria sebagai wanita sederhana yang dipilih Tuhan menjadi Ibu Yesus. Di dalam diri Hamba Tuhan ini Sabda menjadi manusia. Ini adalah waktu yang tepat. Maria menerima menjadi Bunda Yesus merupakan berkat yang besar bagi semua orang yang percaya kepada Kristus. Paulus juga mengatakan bahwa orang-orang yang takluk pada Hukum Taurat akan ditebus dan mereka menjadi Anak Allah. Roh Tuhan juga diberikan kepada setiap anak sehingga seruan yang sama akan terucap: “Abba, ya Bapa!” Dengan rahmat Allah Tritunggal Bapa, Putera dan Roh Kudus maka kita semua bukan lagi menjadi hamba melainkan mulia sebagai anak dan menjadi ahli waris.

Penginjil Lukas mengingatkan kembali malam penuh sukacita di mana Yesus dilahirkan ke dunia. Para gembala yang sederhana datang ke Bethlehem untuk menyembah Dia. Di Bethlehem, mereka menemukan Maria, Yusuf dan Bayi yang terbaring dalam palungan. Para gembala menceritakan pengalaman mendengar warta sukacita dari malaikat dan membuat semua orang takjub. Tetapi Bunda Maria memilih untuk diam. Ia menyimpan semua perkara di dalam hati dan merenungkannya. Para gembala juga bersukacita kepada Tuhan atas pengalaman yang indah ini. Semua pengalaman mereka sungguh nyata. Yesus kemudian diantar oleh orang tuanya untuk disunat dan diberi nama Yesus.

Kita memulai tahun 2013 dengan berbagai pesan yang istimewa:

Pertama: Tuhan tidak akan membiarkan kita sendirian. Ia memberi berkatNya yang berlimpah dan menyinari kita dengan wajahNya yang kudus. Berkat Tuhan ini menjadi kekuatan bagi kita untuk tidak takut atau pesimis dengan hidup ini. Kita memulainya dengan berkat dari Tuhan bukan dengan kutukan.

Kedua, Kita memulai tahun ini dengan sapaan Tuhan bagi kita sebagai Anak dan ahli waris. Ini merupakan pengalaman iman yang luhur. Kita bukan lagi hamba yang setingkat dengan orang kafir tetapi orang merdeka karena penebusan berlimpah dari Tuhan. Status sebagai anak Allah merupakan hadiah yang sangat berharga dari Tuhan.

Ketiga, Bunda Maria adalah model bagi para ibu. Ia menunjukkan teladan selalu bersama Yusuf dan Yesus. Kehadiran Maria dalam keluarga menginspirasikan para orang tua untuk senantiasa hadir dalam kehidupan anak dan menjadi pendidik bagi mereka. Orang tua yang mampu menyimpan segala perkara di dalam hatinya.

Tiga pesan rohani ini akan membuat hati damai. Mengapa damai? Karena Tuhan memberkati dan menerangi serta menganugerahi kasih karunia supaya kita menjadi anak-anak Allah. Berbahagialah dan bersyukurlah karena anugerah istimewa ini.

Doa: Tuhan, berkatilah kami. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply