Renungan 4 Pebruari 2013

Hari Senin, Pekan Biasa IV
Ibr 11:32-40
Mzm 31:20-24
Mrk 5:1-20

The Power of Faith

Fr. JohnDalam perjalanan kembali dari Bangkok ke Jakarta, saya singgah di airport Kuala Lumpur, Malaysia. Saya duduk di ruang tunggu airport sambil menunggu penerbangan Air Asia ke Jakarta. Di hadapanku ada ada sepasang suami istri yang kelihatan kadang saling berbisik satu sama lain, kemudian memandang kepada saya lalu tersenyum. Saya cukup jaim apalagi di tempat asing. Tapi saya juga merasa tersinggung karena berpikir mungkin ada yang aneh dalam diri saya. Pasangan suami istri itu kemudian memberanikan diri berkenalan dengan saya. Mereka bertanya kepadaku apakah saya seorang Romo. Sebelum menjawab ya, saya bertanya kembali kepada mereka dari mana mereka mengenal saya sebagai Romo. Kedua-duanya mengatakan bahwa mereka adalah orang beriman dan aktivis Gereja dan mereka bisa membedakan mana yang Romo dan bukan Romo. Untung mereka tidak bilang mantan Romo juga. Hal yang menarik perhatianku adalah jawaban mereka yang berani, “Kami orang beriman”.

Mengakui diri sebagai orang beriman hendaknya tercermin di dalam perilaku hidup kita. Iman itu anugerah cuma-cuma dari Tuhan bagi manusia. Dengan iman, manusia dapat memiliki relasi akrab dan bersahabat dengan Tuhan. Iman itu Tuhan yang beri, Dia yang memeteraikannya di dalam hati manusia. Dengan iman manusia memiliki finalitas atau keterarahan kepada Tuhan yang ilahi. Iman itu sendiri muncul dari pendengaran. Apa yang didengar dan dilihat manusia dapat membuatnya akrab dan bersahabat dengan Tuhan.

Penulis kepada umat Ibrani setelah menjelaskan tiga kebajikan teologal yakni iman, harapan dan kasih. Mulai hari ini ia menjelaskan lebih dalam dengan menggunakan contoh-contoh kebajikan iman. Diharapkan dengan tokoh-tokoh orang beriman di dalam Kitab Suci, kita dapat mengikuti mereka dan bersatu dengan Tuhan. Hari ini penulis surat kepada umat Ibrani mengangkat nama beberapa tokoh: Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel dan para nabi. Mereka-mereka ini adalah pilihan Allah sekaligus mereka juga telah menyatakan kehadiran Allah di dunia ini. Karena iman para tokoh ini telah menaklukkan Kerajaan-Kerajaan, mengamalkan kebenaran, dan memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa dan memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang dan telah beroleh kekuatan dalam kelemahan. Mereka memenangi peperangan dan memukul mundur pasukan asing. Kita melihat bahwa iman memang memiliki kuasa yang luar biasa bagi para tokoh ini.

Di samping para tokoh iman di dalam Kitab Suci, orang-orang biasa juga menjadi model iman. Misalnya, oleh karena iman para ibu telah menerima orang-orangnya yang telah bangkit dari kematian. Ada orang beriman yang menjadi martir melalui penderitaan dan kemalangan yang mereka alami.  Mereka diejek, didera, dibelenggu dan di penjara. Ada yang dilempari batu, digergaji, dibunuh dengan pedang, menjadi miskin dan melarat. Dibalik semua penderitaan dan kemalangan ini, iman tetaplah memiliki power yang luar biasa. Iman telah memberikan mereka suatu kesaksian hidup yang indah. Allah memang memiliki rencana yang indah bagi manusia.

Bacaan pertama ini sangat meneguhkan kita semua sebagai orang-orang yang telah dibaptis untuk tekun dalam mengembangkan dan mematangkan iman kita kepada Tuhan. Para leluhur atau tokoh iman di dalam Kitab Suci mengalami Yesus terutama penderitaanNya, tetapi mereka sendiri tidak melihat Yesus dan mendengar Dia. Mereka pernah menderita karena menyiapkan kedatangan sang Mesias tetapi mereka sendiri tidak melihatNya. Berbeda dengan orang-orang pada masa Yesus. Mereka melihatNya tetapi tidak percaya kepadaNya. Mereka bahkan menolak kehadiranNya. Kita yang hidup pada zaman ini juga mengaku dan bangga sebagai orang beriman. Iman mempersatukan pribadi-pribadi yang berbeda. Namun kita juga perlu jujur di hadapan Tuhan karena banyak kali tidak hidup sebagai orang beriman yang baik. Kita telah dibaptis dan mengatakan percaya kepada Tuhan tetapi masih memiliki dewa-dewa lain di dalam kehidupan: uang dan harta kekayaan serta kuasa. Karena mencari uang, karena memiliki kuasa maka Tuhan sering dinomorduakan. Ada ateisme gaya baru di dalam gereja dan ini yang paling ditakuti. Kelihatan percaya tetapi sebenarnya tidak percaya pada Tuhan. Ada juga yang masih menyembah berhala.

Di dalam bacaan Injil kita mendengar sebuah mukjizat yang dikisahkan oleh Markus. Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan legion (banyak roh jahat). Pada zaman Yesus, orang-orang percaya bahwa roh jahat itu ada di pekuburan, batu dan pohon besar juga pada hewan-hewan tertentu. Hal yang kiranya menarik perhatian kita adalah orang yang kerasukan roh jahat itu, ketika melihat Yesus, ia langsung tunduk pada Yesus. Roh jahat di dalam orang itu bahkan berteriak: “Apa urusanMu dengan aku, hai Yesus Anak Allah yang Mahatinggi. Demi Allah, jangan siksa aku” Roh jahat bahkan berdialog akrab dengan Yesus dan mereka meminta supaya Yesus memasukkan mereka ke dalam babi-babi yang oleh orang Yahudi juga merupakan hewan najis. Orang yang disembuhkan mendapat perutusan baru sebagai pewarta Yesus. Tetapi orang-orang yang melihat kejadian babi-babi itu menyuruh Yesus untuk pergi dari Gerasa. Lihatlah keegoisan manusia: tidak melihat hal yang positif yaitu kesembuhan orang yang kerasukan, tetapi mendesak Yesus untuk meninggalkan daerah Gerasa.

Bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini sangat meneduhkan hati kita. Kita belajar dari iman para tokoh di dalam Perjanjian Lama yang walaupun menderita tetapi mereka bertahan dalam iman. Kita belajar dari iman para rasul yang diwariskan hingga saat ini dalam tradisi, khususnya doa Credo. Iman membuat kita tunduk pada rencana dan kehendak Tuhan. Sikap yang patut kita hindari adalah menganggap diri sempurna daripada orang lain. Ada orang yang mudah mengucilkan orang lain karena perbuatan manusiawi mereka. Kita belajar dari Yesus yang datang untuk menyelamatkan semua orang. Mukjizat ini terjadi di tanah Gerasa, daerah yang dianggap kafir oleh kaum Yahudi. Yesus menerima semua orang apa adanya dan menebus mereka. Ingat, iman memiliki kuasa yang dahsyat! Bagaimana dengan anda dan saya?

Doa: Tuhan, tambahkanlah selalu iman kami. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply