Renungan 15 April 2013

Hari Senin Paskah III
Kis 6:8-15
Mzm:119:23-24.26-27.29-30; Ul: 1b
Yoh 6: 22-29

Hendaklah kamu percaya pada Yesus


Seorang tokoh umat pernah melakukan protes keras terhadap pastor parokinya. Baginya pastor di parokinya sudah tidak melakukan tugasnya dengan baik. Homilinya sudah tidak memikat hati banyak orang. Saya mendengar keluhannya dan memakluminya. Tetapi kemudian saya berusaha untuk menyadarkannya. Saya mengatakan bahwa sebagai umat memang gampang berdalih. Umat selalu memiliki kriteria figur seorang imam. Namun demikian umat tidak memahami  betapa sulitnya para pembina calon imam membina mereka mulai dari seminari menengah sampai seminari tinggi. Proses pembinaan membutuhkan banyak waktu dan biaya. Motivasi para calon dimurnikan dengan banyak cara yang dilakukan oleh para pembina. Kalau toh hasilnya tidak memuaskan maka patutlah dimaklumi bersama.

Hari ini kita mendengar kisah para murid yang berbondong-bondong mengikuti Yesus.  Mereka mengikuti Yesus karena motivasi tertentu yang mereka miliki yakni makan roti dan ikan. Mengikuti Yesus supaya bisa mengisi perut. Yesus menjawab, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.”

Perkataan Yesus ini sederhana tetapi sangat tajam. Mengikuti Yesus harus memiliki motivasi

yang jelas. Motivasi untuk mengikuti Yesus adalah percaya kepada Yesus. Mengimani dan mencintai Dia sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat kita. Di luar Yesus tidak ada keselamatan. Dialah Yehosua, Allah yang menyelamatkan kita. Banyak orang bertanya kepada Yesus: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Yesus menjawab mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu supaya kamu percaya kepada yang telah diutus Allah”. Pekerjaan Allah bagi manusia adalah iman dan kepercayaan kepada Yesus, Anak Allah.


Iman dan kepercayaan kepada Allah diwujudkan dengan keberanian untuk bersaksi atau keberanian untuk menjadi martir. Diakon Stefanus adalah model bagi kita. Ia penuh dengan Roh Kudus dan berani bersaksi tentang Yesus melalui mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara banyak orang. Banyak orang yang bersoal jawab dengan Stefanus tetapi mereka tidak berhasil mengalahkannya. Dengan demikian fitnahan pun ditujukan kepada Stefanus bahwa ia menghujat Allah. Stefanus di hadapkan ke pengadilan agama dengan dakwaan menghujat serta menghina tempat kudus dan Taurat. Ini tentu akan merusak adat istiadat orang Yahudi. Pada saat itu orang melihat muka Stefanus seperti Malaikat.

Sabda Tuhan pada hari ini menguatkan kita semua di saat-saat sulit dan menakutkan. Kita

semua diajak untuk tidak hanya sekedar mencari Yesus. Kita diajak untuk mengimani Dia. Percaya bahwa yesus sungguh-sungguh datang dan menebus kita. Kita juga dikuatkan untuk menyadari Ekaristi yang dirayakan bersama. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa: “Di dalam perayaan Ekaristi, roti dan anggur diubah melalui perkataan Kristus dan seruan kepada Roh Kudus menjadi Tubuh dan Darah Kristus” (KGK, 1333). Apakah kita setia dalam merayakan Ekaristi sebagai paskah mingguan kita? 

Doa: Tuhan tambahkanlah iman kami selalu. Amen

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply