Renungan 17 April 2013

Hari Rabu Paskah III

Kis 8:1b-8

Mzm 66:1-3a4-5.6-7a

Yoh 6:35-40

Datang dan Percayalah pada Yesus!
Pada suatu perayaan Ekaristi, Pastor paroki memberi homili yang sangat sederhana. Homili singkat dan menarik yang pernah saya dengar. Ia meminta semua umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi untuk menutup mata sejenak, membayangkan Yesus sedang berdiri di hadapannya dengan tangan terbuka sambil mengajak: “Datanglah kepadaKu, Datanglah kepadaKu”. Semua umat yang hadir melakukannya selama satu menit. Setelah selesai perayaan Ekaristi, seorang pemuda memghampiri pastor paroki dan berkata: “Romo, baru kali ini homilinya membuatku tersentuh”. Romonya bertanya, “Apa yang membuatmu tersentuh?” Pemuda itu menjawab, “Karena Romo membantuku untuk percaya bahwa Tuhan sungguh-sungguh ada dan Ia memanggilku untuk datang kepadaNya”. Pada saat itu Pastor parokinya bahagia, anak muda itu lebih bahagia karena diajak untuk datang kepada Tuhan Yesus dan memperoleh hidup kekal.
Hari-hari ini kita mendengar diskursus Yesus tentang Roti Hidup. Sebuah tema penting dalam Injil Yohanes. Setelah banyak orang makan ikan dan roti di Tabga, mereka ramai-ramai mengikuti Yesus. Ada satu motivasi yang ingin mereka peroleh dari Yesus yaitu makan dan minum gratis karena mereka yakin bahwa roti yang mereka makan itu turun dari Surga sebagaimana dialami nenek moyang mereka di padang gurun. Terhadap motivasi ini Yesus mengajak mereka supaya mereka sadar bahwa bekerja bukan hanya untuk makanan dan minuman yang  dapat binasa. Bekerja yang benar adalah mewujudkan pekerjaan-pekerjaan Allah Bapa yakni percaya kepada Yesus. Mengapa? Karena Yesus adalah satu-satunya Roti Hidup. Barang siapa datang kepadaNya tidak akan lapar lagi, barang siapa percaya kepadaNya tidak akan haus lagi.
Yesus mengajak mereka untuk datang kepadaNya, namun mereka  yang mendengarNya masih
belum percaya juga. Yesus berkata: “Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya”. Mereka melihat Yesus namum mereka tidak membuka diri dan percaya bahwa Dalah Roti hidup, Mesias yang datang untuk menyelamatkan mereka. Bagaimana sikap Yesus? Ia berkata kepada mereka: “Semua orang yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa datang kepadaKu ia tidak akan Kubuang”. Yesus mau mewujudkan kehendak Bapa di dalam hidupNya dengan menerima dan menebus semua  orang yang diberikan Bapa kepadaNya. Misi Yesus adalah menyelamatkan semua orang. Hal yang penting di sini adalah datanglah dan percayalah kepadaNya.

Tuhan begitu concern dengan hidup manusia terutama kebutuhan akan makanan dan minuman. Orang lapar dan haus juga diperhatikan Tuhan. Namun demikian lapar dan haus di sini bukan soal makanan dan minuman tetapi lapar dan haus akan Yesus sang Roti hidup supaya dapat memiliki hidup abadi. Tentu saja hal yang konkret dalam hidup kristiani adalah kesetiaan dalam merayakan Ekaristi. Setiap kali merayakan Ekaristi, kita datang kepada Yesus, melihat dan percaya kepadaNya. Apakah Ekaristi sungguh-sungguh menjadi kebutuhan kita?

 

 

Untuk mewujudkan hidup yang Ekaristis,

perlu ada pengurbanan diri. Para rasul menunjukkan teladan yang baik kepada kita semua. Setelah mereka begitu berani melawan arus, mulailah muncul penganiayaan besar di Yerusalem. Para murid tersebar di seluruh Yudea dan Samaria. Saulus adalah algojo ternama yang menganiaya banyak orang kristiani. Kelak ia akan menjadi Paulus, rasul agung. Filipus adalah salah seorang rasul yang berani mewartakan Injil dan menyerukan pertobatan di Samaria. Dari pewartaan Filipus, banyak orang minta untuk dibaptis. Banyak orang yang kerasukan roh-roh jahat disembuhkan, orang lumpuh dan timpang menjadi sembuh di Samaria. Para rasul melakukan pekerjaan Yesus buka pekerjaan pribadi mereka sendiri. Itu sebabnya meskipun banyak penganiayaan mereka tetap mewartakan Injil dengan sukacita.
Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk datang mendekati Yesus dan percaya kepadaNya. Mengapa? Karena Bapa sendiri menghendaki supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus

memiliki hidup kekal. Apa yang harus dilakukan para murid Kristus? Berani menjadi martir bagi Kristus. Ini adalah tantangan bagi semua orang percaya. Namun demikian, kalau kita menyadari makna Ekaristi, kita akan menyerahkan diri secara utuh kepada Tuhan dalam kemartiran kita karena Yesus Kristus sendiri sudah melakukannya.

 

Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau adalah Roti Hidup yang menyelamatkan kami. Bantulah kami supaya sepanjang hari ini, hidup kami senantiasa berkenan padaMu dan sesama kami. Amen
PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply