Renungan 26 April 2013

Hari Jumat, Paskah IV

Kis 13:26-33
Mzm 2:6-7.8-9.10-11
Yoh 14:1-6
Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup
Pada suatu kesempatan merayakan misa requiem, saya bertanya kepada umat yang hadir pertanyaan ini: “Siapa yang tidak takut mati, angkat tangan?” Dari semua yang hadir hanya dua orang yang angkat tangan, tidak termasuk saya. Saya bertanya kepada kedua orang tersebut dan ternyata mereka tidak mendengar dengan baik pertanyaan saya. Maka kesimpulan umumnya adalah semua yang hadir dalam perayaan misa requiem itu takut mati. Ya, kematian pada dirinya sendiri memang menakutkan, apalagi orang yang meninggal juga menakutkan bagi mereka yang masih hidup. Ini merupakan pengalaman manusiawi kita semua berhadapan dengan kematian. Orang mau hidup lebih lama dan tidak mau meninggal terlalu cepat.

Pada hari ini Penginjil Yohanes melaporkan sebuah wejangan perpisahan Yesus sebelum wafat dan bangkit serta naik ke Surga. Ia berkata kepada para muridNya: “Jangan gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi kesana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana”.

Perkataan Yesus ini menarik perhatian kita. Mengapa? Karena mengetahui situasi hidup kita yang konkret. Coba pikirkan dalam diri masing-masing tentang hal kegelisahan hati. Setiap hari hampir semua orang mengalami kegelisahan hati karena pergumulan hidup, permasalahan di rumah dan di tempat kerja. Kegelisahan hidup ini bisa muncul karena orang belum percaya sepenuhnya pada Tuhan. Orang terlampau mengandalkan dirinya. Orang lupa bahwa hidupnya berasal dari Tuhan.
Yesus juga mengetahui hidup para muridNya. Ia tahu bahwa pada saatNya tiba, di mana Ia akan mengalami Paskah, dalam hal ini sengsara, wafat dan bangkit akan menimbulkan kegelisahan besar. Para muridNya juga akan merasa kecewa dan bergumul dengan kehidupan mereka sebagai murid. Itu sebabnya Yesus mengingatkan mereka untuk tidak gelisah hati tetapi percaya sepenuhnya kepadaNya dan Bapa. Yesus juga pergi kepada Bapa untuk menyiapkan tempat dan akan datang kembali untuk menjemput semua kepunyaanNya ke tempat yang disediakanNya yaitu Surga. Yesus mau menekankan bahwa akan ada persatuan yang utuh bukan hanya selagi bersama di dunia tetapi sampai di dalam surga. JanjiNya terpenuhi yaitu bahwa Ia menyertai para muridNya hingga akhir zaman atau keabadian.

Thomas sebagai orang yang sangat pintar mempertanyakan wejangan Yesus ini. Ia bertanya: “Tuhan, kami tidak tahu kemana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?” Yesus menjawab Thomas: “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku”. Thomas memiliki pemikiran kritis dan mempertanyakan semua perkataan Yesus. Ia memiliki sebuah pencarian yang istimewa untuk sungguh-sungguh mengimani Yesus secara pribadi dan komunitas tetapi iman itu utuh, kuat bukan ikut-ikutan orang lain. Yesus tahu siapakah Thomas maka Ia pun menjawab bahwa diriNya adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup.

Yesus sebagai jalan yang harus dilewati semua orang untuk bersatu dengan Tuhan. Yesus adalah kebenaran yang memerdekakan umat manusia dari dosa-dosa. Yesus adalah hidup karena Dialah yang memberi hidup kekal kepada semua orang yang percaya kepadaNya. Mari kita memandang Yesus dan mengikutiNya. Ia sudah menyiapkan tempat istimewa bagi anda dan saya. Oleh karena itu secara rohani, jangan takut mati. Tempat peristirahatan kekal telah disiapkan oleh Tuhan Yesus bagi anda dan saya. Saya ingat St. Fransiskus dari Asisi mengatakan bahwa kematian adalah saudara yang selalu siap untuk menjemput. Mari kita siap untuk tinggal bersama Tuhan Yesus.

Lukas dalam bacaan pertama melaporkan aktivitas misionaris Paulus dan Barnabas di

Antiokhia di Pisidia. Paulus menjelaskan bagaimana para pemimpin agama di Yerusalem tidak menerima dan percaya pada Yesus sehingga mereka menghukum mati. Para nabi sudah menubuatkannya dan sungguh penolakan yang dilakukan digenapi. Padahal Yesus sendiri tidak memiliki kesalahan apapun, tetapi mereka meminta Ponsius Pilatus untuk menjatuhi hukuman mati kepadaNya. Yesus yang dibunuh itu wafat, dikuburkan dan sudah bangkit. ia juga menampakkan diriNya kepada para murid yang mengikutiNya dari Galilea. Kebangkitan Yesus adalah pemenuhan janji Tuhan kepada manusia. Manusia dibebaskan dari dosa dan kematian.

Sabda Tuhan pada hari ini mengajak kita untuk tidak cemas atau takut tetapi percaya pada Yesus yang sudah mengalahkan kematian lewat kebangkitanNya. Kiranya iman kita semakin teguh dan harapan kita semakin kokoh kepadaNya. Dialah satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup kita.
Doa: Tuhan, kami mohon berkatMu, semoga hari ini kami boleh bersatu dengan Dikau. Amen
PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply