Renungan 4 Mei 2013

Hari Sabtu Pekan Paskah V

Kis 16:1-10

Mzm 100:1-2.3.5

Yoh 15:18-21

Menyeberanglah kemari dan tolonglah kami!
Lukas melukiskan perkembangan Gereja perdana yang sedang mencari jati dirinya. Banyak persoalan yang dihadapi terutama berhubungan dengan struktur gereja dan bagaimana ajaran-ajaran gereja yang diwariskan Kristus melalui para rasul mau dihayati. Salah satu persoalan yang dihadapi adalah apakah keselamatan itu berlaku untuk semua orang atau hanya orang-orang tertentu. Apakah hanya orang-orang yang disunat dan yang mengikuti hukum taurat Musa memperoleh keselamatan sedangkan di luar itu tidak ada keselamatan? Daerah-daerah misi seperti jemaat Antiokhia mengalami kebingungan. Oleh karena  itu Paulus dan Barnabas diutus ke Yerusalem untuk bertemu dengan para rasul dan memohon penjelasan sekaligus menyamakan persepsi  tentang keselamatan. Ini menandakan bahwa Tuhan memang bekerja di dalam Gereja.
Para rasul dan penatua-penatua bersidang di Yerusalem

untuk memurnikan ajaran iman kristiani. Petrus sebagai pemimpin yang sudah ditentukan Tuhan salam sambutannya mengatakan keterpilihannya dan bahwa semua yang dikatakan kepada bangsa-bangsa dapat membuat mereka percaya kepada injil. Iman mereka dapat bertumbuh karena pewartaan injil dari Petrus dan para rasul lainnya. Allah melalui Roh KudusNya juga bekerja pada orang dari bangsa  lain sehingga mereka dapat mengenalNya sebagai Tuhan Allah. Oleh karena itu manusia jangan mencobai Allah dengan ajaran-ajaran yang menyesatkan. Perkataan Petrus didukung oleh kesaksian dari Paulus dan Barnabas yang berkarya di Antiokhia. Mereka mengatakan bagaimana karya-karya Allah juga agung di antara bangsa-bangsa lain.

 

Apa yang menjadi keputusan sidang pertama di Yerusalem?
Petrus merumuskan hasil keputusan sidang ini dengan mengatakan bahwa tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah. Jadi orang yang tidak bersunat pun memiliki hak untuk diselamatkan. Yakobus juga memberi pendapatnya bahwa perlu ada surat untuk meminta mereka menjauhkan diri dari hewan-hewan yang dipersembahkan bagi berhala-berhala, percabulan dan hewan-hewan yang mati karena dicekik.
Sidang Yerusalem akhirnya memutuskan untuk mengutus Paulus dan Barnabas, Yudas alias Barsabas dan Silas. Mereka membawa surat yang ditujukan kepada jemaat di Antiokhia dan sekitarnya. Pada prinsipnya surat itu menegaskan bahwa semua jemaat diharapkan menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan.Apabila mereka menjaga diri dengan baik maka itu menjadi tanda bahwa mereka berbuat baik.
Dampak sidang umum di Yerusalem adalah Paulus dan teman-temannya memiliki energi baru untuk mewartakan injil. Dalam perjalanan misionernya yang kedua ini, Paulus akan ditemani oleh Silas. Mereka datang ke Derbe dan Listra dan membaptis Timotius dan ia menyertai Paulus dan Silas dalam perjalanan misionernya yang kedua. Pekerjaan pertama yang dilakukan adalah mereka mensosialisasikan hasil keputusan sidang Yerusalem. Para jemaat diteguhkan dan mereka menjadi kuat dalam iman. Paulus dan Silas juga dibimbing oleh Roh Kudus untuk membuat keputusan yang tepat tentang tanah-tanah misi. Tentu saja karena perjalanan kali ini lebih sulit. Dalam suatu penglihatan, ada seorang Makedonia yang memanggil Paulus untuk menyeberang ke sana dan menyelamatkan mereka. Paulus mewujudkan undangan tersebut.
Satu hal yang istimewa di sini adalah Roh Allah yang Kudus sungguh-sungguh bekerja. Roh Kudus menguatkan dan menunjuk jalan kepada Paulus dan Silas untuk pandai memilih tanah misi demi mewartakan Injil. Tentu mengandalkan Tuhan adalah hal yang istimewa. Orang tidak dapat mengatakan bahwa dirinya mampu melakukan segalanya. Tuhanlah yang berkarya dan menunjuk jalan.
Yesus menyadari bahwa perutusan para rasulNya pun tidak mudah. Mereka diutus sama

seperti domba ke tengah-tengah serigala. Para rasul harus melawan arus dalam pewartaannya. Ada penolakan dan penganiayaan. Itulah pengalaman hidup setiap orang. Namun demikian orang harus mengandalkan Tuhan percaya pada semua rencana dan kehendak Allah. Yesus berkata: “Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku.” Pengalaman Yesus akan menjadi pengalaman para rasulNya. Misalnya, Yesus dianiaya, sama juga dengan para pengikutnya juga dianiaya. Jadi pengalaman Yesus Kristus adalah pengalaman semua orang yang mengikutiNya.

Pada saat ini semua perkataan Yesus sungguh-sungguh terlaksana di dalam Gereja. Ada saja kesulitan-kesulitan seperti membangun Gereja, tidak bebas dalam beribadah dan lain sebagainya. Ketika ada tekanan-tekanan seperti ini, hendaknya gereja bertumbuh lebih subur. Ia sendiri berkata bahwa jikalau biji gandum jatuh ke tanah dan tidak mati maka sia-sia saja. Biji gandum harus mati sehingga menghasilkan benih yang baru. Demikian Yesus juga wafat di kayu salib supaya semua orang memperoleh keselamatan.

Sabda Tuhan membuka wawasan kita untuk mengakui bahwa keselamatan yang Tuhan berikan itu sifatnya universal. Semua orang dipanggil untuk diselamatkan dalam nama Yesus Kristus. Tentu saja ini tidak mudah karena banyak kesulitan harus dilewati. Namun demikian kalau orang bertahan dalam penderitaan karena Kristus maka orang itu akan menyelamatkan nyawanya dan menyelamatkan sesama manusia. Bertahanlah dan beranilah mewartakan Kerajaan Allah.

 

Doa: Tuhan Bapa yang mahabaik, berikanlah kami keberanian untuk mewartakan sabdaMu ke seluruh dunia. Amen
PJSDB

 

Leave a Reply

Leave a Reply