Homili Hari Raya Pentekoste/C

Hari Raya Pentekosta

Kis 2:1-11

Mzm 104:1ab+24ac-30.31-34

Rm 8:8-17

Yoh 14:15-16.23b-26

Allah Roh Kudus, Datanglah!

Hari ini adalah Hari Raya Pentekosta. Dalam bahasa Yunani disebut pentecoste atau hari kelima puluh setelah merayakan paskah. Di dalam Kitab Perjanjian Lama, pentecoste dihubungkan saat Bangsa Israel merayakan perjanjiannya dengan Allah di Gunung Sinai. Melalui peristiwa pentecoste di Yerusalem ini lalu dikenang di dalam gereja perdana dan diwariskan sampai saat ini. Roh Kudus atau paracletos dijanjikan Tuhan Yesus saat memberikan amanat perpisahannya. Allah Bapa dalam nama Yesus mengutus Roh KudusNya turun dari surga turun ke atas para muridNya. Roh Kudus mengubah murid yang tidak percaya menjadi rasul yang bersaksi bagi Kristus. Banyak orang memberi dibaptis dan ini juga menjadi saat lahirnya Gereja. Tuhan menyelamatkan semua orang.

Di dalam Credo kita selalu mengulangi: “Aku percaya akan Roh Kudus”. Percaya kepada Roh Kudus berarti menyembahNya sebagai Allah sebagaimana Bapa dan Putra. Roh Kudus sungguh-sungguh masuk di dalam hidup kita dan menjadikan kita anak-anak Allah. Bacaan Injil hari ini mengisahkan bahwa sebelum kematianNya, yesus sudah berjanji kepada para muridNya bahwa Ia akan mengutus Paracletos atau seorang Penghibur yang lain (Yoh 14:16) saat Yesus sudah kembali kepada Bapa. Yesus memang mau tetap menyertai para muridNya supaya dimana Ia berada, para murid yang percaya kepadaNya juga berada. Para murid baru menyadari ketika mereka menerima pencurahan Roh pada hari pentecoste.


Roh kudus sebagai Paracletos menginspirasikan manusia melalui karunia-karunia istimewa. Nabi Yesaya dalam Kitab Perjanjian Lama (Yes 11:2-3) menggambarkan tujuh karunia Roh Kudus yaitu kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, kesalehan, pengenalan diri dan takut akan Allah. Tujuh karunia Roh Kudus diberikan kepada kita supaya dapat mencapai tujuan akhir kita yakni Surga. Di samping karunia-karunia ini, ada juga buah Roh Kudus yakni kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Gal 5:22-23).

Pada hari terakhir masa Paskah ini, Yesus mengingatkan lagi janjiNya untu menganugerahkan Roh Kudus. Roh ini berasal dari Bapa dan diberikan melalui PuteraNya Yesus Kristus kepada orang-orang yang dikehendakiNya. Orang-orang yang dikehendaki adalah mereka yang percaya kepada Yesus dengan mengasihi dan menuruti segala perintahNya. Penghibur itu dapat membuat setiap pribadi bersatu dengan Tuhan sendiri. Peran utama Roh Kudus adalah mengajarkan segala sesuatu kepada dan mengingatkan akan segala sesuatu yang telah difirmankan Yesus sendiri. Peran Roh Kudus ini baru akan dirasakan setelah Yesus naik ke Surga.


Pentekoste memang menggemparkan seluruh Yerusalem. Lukas dalam Bacaan Pertama mengisahkan bahwa ketika semua orang percaya sedang berkumpul yakni para murid dan Bunda Maria, turunlah Roh Kudus dari Surga yang dijanjikan Bapa melalui Yesus dalam wujud tertentu: lidah-lidah api yang  bertebaran di hinggap di atas kepala mereka. Pada saat itu keluar power dan strength yang luar biasa sehingga membuat orang-orang saat itu dapat berbicara dalam berbagai bahasa.  Orang Galilea berbicara bahasa daerah mereka tetapi dapat dimengerti oleh banyak orang yang bukan orang Galilea. Roh Kudus memenuhi hati setiap orang dan mereka dapat berbicara.


St. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma mengatakan bahwa semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah. Orang yang hidup dalam daging tidak berkenan pada Allah. Orang yang hidup dalam Roh, Roh juga akan tinggal di dalamnya. Memiliki Roh Kudus berarti memiliki Kristus sendiri. Roh yang diterima adalah Roh Kebenaran yang memerdekakan para pengikut Kristus dari dosa-dosa. Paulus dengan tegas mengatakan: “Kamu menerima bukan roh perbudakan yang membuat ketakutan tertentu tetapi Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah. Dengan demikian bersama-sama akan menyebutnya Abba, ya Bapa!


Pada Hari Raya Pentekoste ini kita boleh berkata dengan jujur kepada Tuhan bahwa kitasangat membutuhkan Roh KudusNya. Tuhan Yesus berjanji dan janjiNya itu Ia tepati. Ia tidak mau membiarkan kita sendirian. RohNya akan ada bersama kita, ada bersama gereja. Dalam perutusan Gereja di dunia, Yesus menghendaki agar para muridNya tidak merasa sendirian. Roh Kudus adalah misionaris pertama yang menginspirasikan para murid untuk menjaid misionaris. Para murid, kita saat ini sebagai gereja adalah kolaborator dalam perutusan Yesus. Ketika bangkit Yesus menampakkan diriNya kepada para murid. Pada saat itu Ia mengucapkan damai sejahterah lalu menghebuskan RohNya kepada mereka (Yoh 20:23).


Kita semua juga menerima Roh Kudus pada hari pembaptisan dan sakramen penguatan. Kami para kaum tertahbis juga menerima Roh Kudus pada hari pentahbisan. Sakramen-sakramen istimewa ini menjadi saat pengudusan. Roh Kudus yang menguatkan dan memampukan setiap pribadi untuk melayani. Yesus mengharapkan agar kita memanifestasikan  kuasa dan kasih Roh Kudus. Roh itu ada dan hadir di dalam hidup kita. Apakah anda percaya Allah Roh Kudus?


Doa: Datanglah ya Roh Kudus, penuhilah hati umatMu dan nyalahkanlah di dalamnya api cintaMu dan baharuilah seluruh muka bumi. Amen


PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply