Renungan 6 September 2013

Hari Jumat, Pekan Biasa XXII

Kol 1:15-20

Mzm 100:2.3.4.5

Luk 5:33-39

Yesus adalah Segalanya

Beberapa hari terakhir beredar di BBM pesan dengan bunyinya: “Buruan dibuka sebelum diblokir. Bagus untuk dilihat dan didengar.Multi milioner Arab berjumpa dengan Yesus”Lalu mereka juga menyertakan link youtube-nya ini: https://www.youtube.com/watch?v=IFcwVWhLp-g&feature=youtube_gdata_playert. Bagi orang yang tidak kritis akan langsung menelan bulat-bulat pesan ini akan bangga karena berita seorang Muslim berjumpa dengan Yesus Kristus dan disembuhkan. Sebenarnya siapa tokoh dalam video yang beredar di dunia maya ini? DR. Nassir Siddiki adalah seorang berdarah Arab (Mesir), kelahiran tahun 1953. Ketika berusia 34 tahun, ia menjadi pengikut Kristus. Ia memulai pengalaman yang sulit ketika kulit wajahnya diserang virus yang mematikan. Para dokter pun menyerah menyaksikan wajah Siddiki. Kekebalan Tubuhnya sendiri sudah habis. Ia berdoa kepada Allah, menyeruhkan nama nabi Muhammad tetapi tidak ada pertolongan. Pada malam harinya ia didatangi seorang pria berwajah putih berkilau-kilau dekat tempat tidurnya dan berkata: “Aku adalah Allahnya orang-orang Kristiani, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.”Pada malam itu juga, wajahnya perlahan-lahan menjadi sembuh dan ia yakin bahwa Yesuslah yang menyembuhkannya. Pada tahun 2006, ia mulai tampil sebagai pembicara, motivator terkenal. Ia juga menjadi seorang pastor dalam Gereja Kristen, penganut keras Teologi Kemakmuran. Tentu kesaksian seperti ini sangat provokatif sehingga dia juga mendapat banyak ancaman pembunuhan. Hingga saat ini dia dikenal sebagai penginjil dan motivator setingkat Benny Hinn, Rod Parsley, Kenneth Copeland.


Banyak pembaca BBM terpesona dan berpikir bahwa pengalaman Nasir adalah pengalaman terbaru, padahal video itu diambil sekitar tahun 2006. Masih banyak video clip sharing pengalamannya. Tentu saja orang boleh berbangga kalau nama Yesus dimuliakan tetapi kebanggaan itu harusnya disertai perubahan hidup yang radikal. Hal yang menarik dalam kesaksiannya adalah, ia percaya bahwa Yesus adalah Allah yang menyelamatkan. Allah orang kristiani, Allah Abraham, Allah Ishak (bukan Ismael) dan Allah Yakub telah menyembuhkannya. Kita mengambil makna positifnya  saja untuk memuliakan nama Tuhan Yesus Kristus. Apakah video itu benar ada atau hanya kebohongan publik di dunia maya bukanlah urusan kita. Yang penting di sini, nama Yesus diagungkan oleh umat manusia.


St. Paulus dalam bacaan pertama menampilkan sebuah kidung Kristologi yang indah tentang Yesus Kristus. Kidung ini mengambarkan identitas Yesus Kristus yakni kedudukan dan peranNya bagi umat beriman. Ada dua hal penting disini. Pertama, relasi Yesus dengan segala ciptaan. Paulus berkata: “Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di Sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana maupun kerajaan, baik pemerintah maupun penguasa, segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia” ( Kol 1:15-17). Kedua, relasi Yesus dengan re-creazione atau penciptaan kembali, keselamatan yang terpenuhi dalam inkarnasi. Bagi Paulus, Yesus adalah kepala tubuh yaitu jemaat atau Gereja. Mengapa demikian? Karena Yesus adalah yang sulung, yang dibangkitkan dari alam maut. Segala kepenuhan Allah ada di dalam Dia. Yesus juga menjadi satu-satunya pengantara manusia dan Allah. Dialah yang memperdamaikan  segala sesuatu demi diriNya, baik di Sorga maupun di bumi.


Pada  point pertama tentang relasi Yesus dan segala ciptaan, Yesus memiliki keutamaan atau primat sebagai ikon nyata dari Bapa Sorgawi, Putra Tunggal Allah Bapa. Dialah yang paling utama dari segala ciptaan yang ada di atas bumi. Segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Inilah superioritas Yesus. Yesus adalah segalanya! Point kedua tentang relasi Yesus dengan penciptaan kembali, Paulus mau menekankan keutamaan atau primat Yesus Kristus terhadap Gereja di mana Yesus sendiri adalah kepala Gereja. Dialah yang memperdamaikan, mempersatukan semua orang. Kedua hal yang disebutkan Paulus di sini hendaknya membuat semua orang bersukacita dalam nama Yesus Kristus. Sukacita yang besar dimiliki oleh Gereja karena penyertaan Yesus hingga akhir zaman.


Penginjil Lukas hari ini melaporkan bahwa orang-orang Farisi mengeluh karena para murid Yesus tidak ikut berpuasa seperti kebanyakan orang Yahudi dan para murid Yohanes. Yesus menjawab mereka: “Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?” Yesus adalah mempelainya dan para murid adalah para sahabatNya. Mereka perlu bersukacita bersama karena Yesus ada bersama-sama dengan mereka. Namun akan tiba saatnya mereka berduka karena Yesus menderita sengsara hingga wafat di kayu salib. Yesus juga mengatakan perumpamaan lain tentang pembangunan atau pekerjaan yang tidak tambal sulam. Semua pekerjaan manusia seharusnya dilakukan dengan perencanaan yang matang dan penuh tanggung jawab.


Sabda Tuhan pada hari ini mengarahkan kita untuk membangun sukacita di dalam hidup ini. Sukacita karena Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk kita. Dia mempercayakan segalanya kepada kita dan kita memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkannya demi kesejahteraan umat manusia. Kesadaran yang juga sangat penting adalah bagaimana  kita dapat merasakan kepemimpinan Yesus sebagai gembala yang baik di tengah-tengah kita. Dialah kepala Gereja, yakni Tubuh Mistik Kristus. Maka iman kita hendaknya  bertumbuh dan selalu mengarah kepada Kristus. Dialah yang akan menyempurnakan segalanya di alam diri manusia.


Doa: Tuhan, bantulah kami untuk selalu bertumbuh dalam kasihMu. Amen

PJSDB 
Leave a Reply

Leave a Reply