Renungan 30 Oktober 2013

Hari Rabu, Pekan Biasa XXX
Rm 8:26-30
Mzm 13:4-5.6
Luk 13:22-30

Roh berdoa untuk kita

St. Paulus melanjutkan pengajarannya tentang Roh Kudus. Ia sudah menjelaskan tentang bagaimana manusia diperbaharui oleh Roh Kudus sehingga layak merasakan kemuliaan Kristus. Ia juga mengajarkan tentang peran Roh Kudus untuk membaharui alam semesta. Nah kita dibantu oleh Paulus untuk mengerti rencana Allah bahwa Ia mau membaharui seluruh muka bumi supaya bumi penuh dengan kemuliaanNya. Paulus juga mengingatkan kita untuk memiliki harapan demi merasakan kemuliaan Tuhan.

Pada hari ini Paulus menulis: “Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan” (Rm 8:26). Ada dua hal penting yang dikatakan Paulus. Pertama, kita semua memiliki banyak kelemahan karena dosa. Akibat dari dosa adalah relasi dengan Tuhan menjadi jauh. Kita pun sulit bahkan belum tahu mengarahkan hati dan pikiran kita kepada Allah dalam doa karena kita belum tahu bagaimana berdoa. Kedua, Tuhan tidak tinggal diam. Ia senantiasa memberi kita kesempatan untuk merasakan keselamatan dengan membangun relasi denganNya. Untuk itu RohNya sendiri mendoakan kita dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

Paulus juga mengatakan bahwa Tuhan Allah turut bekerja di dalam kehidupan kita sehingga mendatangkan segala kebaikan terutama bagi orang yang mengasihinya. Orang yang mengasihi Allah itu memiliki panggilan khusus untuk menjadi kudus. Orang-orang kudus adalah mereka yang selalu mengarahkan hidupnya kepada Yesus, Putera Allah sehingga menjadi serupa denganNya. Paulus dengn tegas menggambarkan bagaimana keadaan orang yang dipanggil secara istimewa untuk menjadi kudus: “Mereka yang ditentukannya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga yang dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga yang dimuliakanNya” (Rm 8:30).

Pengajaran Paulus ini memang sangat menarik perhatian kita semua. Allah yang kita imani adalah Allah yang hidup, yang senantiasa memberi Roh KudusNya untuk menguatkan kita. Ia juga menentukan, memanggil, membenarkan dan memuliakan manusia ciptaanNya. Perkataan Paulus ini mirip dengan apa yang dikatakannya kepada jemaat di Efesus. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus menulis: “Sebab di dalam Yesus, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya” (Ef 1:4-5). Kita semua boleh berbangga karena masuk dalam rencana dan kehendak Allah.

Menjadi kudus adalah panggilan istimewa dan rencana Allah bagi kita semua. Berkaitan dengan pernyataan ini, Tuhan Yesus di dalam Injil Lukas, ditanya oleh seorang tanpa nama: “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” (Luk 13:23). Pertanyaan ini muncul setelah Tuhan Yesus mengajar perumpamaan tertentu tentang Kerajaan Allah yang serupa dengan biji sesawi yang kecil atau ragi yang dapat membuat adonan menjadi besar. Di sini, Tuhan Yesus tidak menjawab pertanyaan orang itu tetapi menggunakan kesempatan untuk mengajar mereka. Ada tiga pengajaran dari Yesus bagi mereka. Pertama, Yesus berkata: “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu”. (Luk 13: 24) Bagi Yesus, banyak orang tertarik untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Pertanyaan kita adalah apa artinya pintu yang sesak itu? Pintu yang sesak adalah sebuah bahasa simbolis yang mengatakan tentang syarat-syarat untuk mengikuti Yesus. Tentu saja orang harus selalu siap menyerupai Yesus dengan menderita, memikul salib hari demi hari seperti Yesus sendiri. Tanpa salib, tak ada keselamatan bagi manusia. Yesus sendiri telah memenangkan salib dan memberikan keselamatan bagi kita semua.

Kedua, Pintu tertutup. Pada zaman Yesus, para Rabbi selalu mempunyai para murid tetapi mereka memiliki disiplin tertentu. Misalnya, ketika seorang murid lambat ke tempat pengajaran, pintu rumah pengajaran itu akan ditutup. Murid itu tidak akan diijinkan untuk masuk dan mengikuti pelajaran. Yesus mengambil contoh ini untuk menjelaskan bagaimana orang dapat membangun relasi antar pribadi dengan Allah. Ketika kita menjauhiNya maka pintu akan ditutup dan Tuhan juga tidak akan mengenal kita. Seharusnya kita menjadi terbuka terhadap Tuhan dan sesama. Tinggal bersama menjadi sempurna ketika kita berdisiplin diri. Kita yakin bawa ketika Tuhan menutup pintu, Ia sendiri akan membuka pintu-pintu lain untuk menyelamatkan kita.
Ketiga, Syarat-syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tuhan memiliki rencana untuk menyelamatkan semua orang. Jadi orang-orang asing yang terbuka pada Kristus akan memiliki hak untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Memang keselamatan dari Allah itu universal sifatnya. Kita harus terbuka kepadaNya. Keterbukaan itu dikuatkan oleh semangat pertobatan yang terus menerus untuk menjadi layak bagi Tuhan.

Ketiga pokok pengajaran ini pada akhirnya diringkas oleh Yesus dengan mengingatkan pentingnya kerendahan hati sebagai sebuah kebajikan. Yesus berkata: “Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir” (Luk 13:30). Orang-orang kudus adalah pribadi-pribadi yang mengalami ditebus oleh Kristus. Mereka yang rendah hati dan hanya berharap kepada Tuhan Allah dan Bapa kita di Surga.

Sabda Tuhan pada hari ini memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan kita. Mari kita berusaha mengikuti Kristus dari dekat dalam kekudusan diri kita. Apa yang harus kita lakukan? Kita membutuhkan Roh Kudus untuk mendoakan serta menguduskan kita supaya layak di hadiratNya. Allah kita memang luar biasa. Ia sudah memiliki rencana untuk masing-masing kita dan rencana umumnya adalah mengasihi kita sampai tuntas.
Doa: Tuhan Yesus Kristus, kami bersyukur kepadaMu karena Engkau telah memanggil, memilih, menentukan dan memuliakan kami sehingga menjadi serupa denganMu. Berkatilah kami untuk tetap setia dan mengasihiMu. Amen

PJSDB
Leave a Reply

Leave a Reply