Homili 28 November 2013

Hari Kamis, Pekan XXXIV

Dan 6:12-28

Mzm (Dan) 3:68-74

Luk 21:20-28

 

Bertahanlah dalam imanmu!

 

P. John SDBAda sebuah keluarga yang pernah menceritakan pengalaman mereka  selama terjadi kerusuhan pada tanggal 13-15 Mei 1998. Kerusuhan yang tidak hanya menyebabkan korban jiwa tetapi trauma berkepanjangan bagi banyak orang terutama kaum wanita hingga saat ini. Ia bercerita bahwa rumah mereka berada di tempat yang strategis. Kemungkinan untuk dibakar dan dijarah selalu ada. Di halaman depan rumah terdapat gua Bunda Maria berukuran kecil di mana diletakkan sebuah patung Bunda Maria. Setiap hari mereka semua berkumpul di kamar dengan jendela kecil yang berhadapan dengan gua Maria dan mereka berdoa supaya Tuhan melindungi mereka semua. Menurut kesaksian orang, setiap kali ada arak-arakan yang lewat di depan rumah, rumah itu selalu kelihatan tak berpenghuni sehingga dilewati begitu saja oleh para perusuh. Setelah selesai semua kerusuhan, keluarga itu menyatakan syukurnya kepada Tuhan karena perlindunganNya melalui perantaraan Bunda Maria.

Banyak pengalaman akan Allah yang unik di dalam kehidupan manusia. Masing-masing kita memiliki pengalaman yang menunjukkan kehadiran Allah di tengah-tengah kita dan bagaimana kita harus berusaha untuk bertahan dalam iman dan kepercayaan kepadaNya.  Pada hari ini kita mendengar dari bacaan pertama, pengalaman Daniel yang luar biasa. Raja Darius sudah membuat peraturan supaya semua orang di dalam kerajaannya harus menyembah berhala. Daniel, orang buangan dari Yehuda tidak mengindahkan perintah raja tetapi ia justru tetap memiliki komitmenn untuk berdoa sehari tiga kali kepada Allah. Kebiasaan doa Daniel ini dilihat oleh para pegawai Darius dan mereka pun melaporkan Daniel kepada raja Darius. Konsekuensinya adalah meskipun Darius berusaha untuk melindungi Daniel, tetapi karena peraturan yang ada maka ia harus dihukum dengan memasukannya ke dalam gua singa.

Di dalam gua singa itu Tuhan menunjukkan belaskasihan yang besar kepada Daniel sebab Ia mengatupkan mulut singa-singa itu sehingga Danel hanya berbaring di samping mereka. Pada keesokan harinya raja Darius datang dan memanggil nama Daniel. Ternyata Daniel masih hidup dan memuliakan Allah. Ia tidak disakiti oleh hewan-hewan buas itu. Raja kemudian membuat peraturan baru supaya seluruh Kerajaan menyembah Allahnya Daniel. Menurut raja Darius, Allahnya Daniel itu Allah yang hidup, yang kekal untuk selamanya, pemerintahanNya tidak akan binasa dan kekuasaanNya tidak akan berakhir. Dialah yang melepaskan dan menolong dan mengadakan tanda-tanda serta mukjizat di atas langit dan bumi dan yang melepaskan Daniel dari cengkraman singa-singa.

Kisah Daniel di dalam gua singa ini menunjukkan nilai juang tersendiri bagi kita semua sebagai orang beriman. Ketika berada di dalam situasi yang sulit, kita hanya bisa mengandalkan Tuhan, bertahan dalam iman kepadaNya. Terlepas dari Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15:5). Iman yang teguh dan bertahan kepada Tuhan membuat kita bertumbuh dengan bijaksana dan ini membuktikan bahwa Allah itu selalu menyertai kita dalam segala situasi. Dia tidak pernah tidur atau tidak peduli dengan hidup kita. Ia tetap setia mengabdi dan melayani manusia selama-lamanya. Orang perlu bersikap seperti Daniel yang tabah menjalani hukuman tetapi setia dan bertahan dalam iman kepada Allah yang benar.

Yesus dalam bacaan Injil hari ini mengingatkan para muridNya untuk bertahan dalam penderitaan dan tidak takut dengan fenomena alam yang mereka lihat dan alami. Hal nyata diungkapkan Yesus terutama tentang keruntuhan Yerusalem yang nantinya akan terjadi pada tahun 70M. Banyak orang di Yudea akan melarikan dirinya ke gunung, orang di dalam kota akan mengungsi dan diharapkan supaya orang-orang di pedusunan jangan masuk ke dalam kota Yerusalem. Ada kesesakan besar menimpa wanita dan pria yang menghuni kota Yerusalem dan orang-orang yang tidak percaya akan mengalami kebinasaan. Fenomena-fenomena alam seperti matahari, bulan dan bintang tidak bercahaya, laut yang bergelora dan bumi bergoncang. Semua situasi ini memang menakutkan tetapi orang-orang yang bertahan dalam iman akan menyaksikan kedatangan Yesus sang Anak Manusia di dalam segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Orang-orang beriman diharapkan untuk mengangkat mukanya karena hari penyelamatan sudah dekat.

Gambaran situasi, baik di dalam bacaan pertama dari pengalaman Daniel maupun pengalaman para murid di dalam bacaan Injil mengingatkan kita untuk bertahan di dalam iman kepada Tuhan. Penganiayaan fisik dan mental itu pasti akan dialami oleh setiap orang percaya. Seluruh alam semesta akan menunjukkan kefanaan supaya manusia terbuka untuk melihat Allah yang kekal. Dalam situasi sulit dan mencekam, Tuhan Yesus akan hadir dalam kemuliaanNya dan setiap orang percaya akan mengalami Penebusan berlimpah. Mari kita bertahan dalam iman dan kepercayaan kepadaNya supaya layak memperoleh penebusan yang berlimpah.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami ketika mengalami goncangan iman supaya tetap bertahan sehingga dapat layak menerima penebusan yang berlimpah dari padaMu. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply