Homili 30 November 2013

St. Andreas, Rasul

Rom 10:9-18

Mzm 19:8-11

Mat 4:18-22

 

Andreas juga penjala Manusia!

 

 

P. John SDBPada hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan pesta St. Andreas. Andreas lahir di Betsaida dan merupakan salah seorang murid Yohanes Pembaptis. Pekerjaan sehari-hari adalah sebagai nelayan sederhana di Galilea bersama saudaranya Petrus. Perjumpaannya dengan Yesus memang unik. Penginjil Yohanes memberi kesaksian bahwa Andreas bertemu dengan Yesus setelah Yohanes mengatakan “Lihatlah Anak Domba Allah” Ia terpesona mendengar Yohanes sambil memandang Yesus. Sejak saat itu ia mengikuti Yesus dan tingga bersamaNya. Ia juga membawa saudaranya Simon untuk tinggal bersama Yesus. Penginjil Sinoptik memberi kesaksian yang berbeda. Yesus berjalan menyusuri pantai danau Galilea, Ketika melihat Simon dan Andreas yang sedang membersihkan jalanya, Ia memanggil mereka dan mereka pun segera mengikuti Yesus. Yesus bahkan berkata: “Kamu akan Kujadikan penjala manusia”.  Sejak saat itu Andreas dan saudara-saudaranya mengikuti Yesus kemana pun Ia pergi.

Sama halnya dengan para murid yang lain, Andreas dan Simon saudaranya adalah sosok yang istimewa. Tuhan berjalanAndreas Rasul dan memanggil. Inisiatifnya dari Tuhan yang memanggil. Tuhan juga memanggil mereka pada saat mereka sedang bekerja, dalam hidup yang nyata bukan di tempat ibadah. Ini memang hal yang luar biasa. Andreas menunjukkan sikap siap sedia dan segera mengikuti Yesus. Andreas berani untuk meninggalkan segala-galanya yang membuatnya nyaman sebagai nelayan yang, kini harus meninggalkan segalanya, tidak memiliki apa-apa untuk mengikuti Yesus. Andreas juga mencintai Yesus dengan membawa saudaranya untuk berjumpa dan tinggal bersama Kristus. Andreas dan saudaranya bukan lagi menjadi penjala ikan tetapi kini menjadi penjala manusia. Menjadi penjala manusia berarti siap untuk membawa orang kepada Kristus, dengan sejahtera secara lahir dan bathin. Orang tidak bisa hanya percaya Kristus dengan tahu membuat tanda salib saja, tetapi mereka juga sejahtera secara lahiria.

Sambil merayakan pesta st. Andreas, kita boleh belajar banyak hal. Tuhan juga memiliki inisiasitif untuk memanggil kita supaya mengikutiNya dari dekat. Inisiatif ini memiliki dampak penebusan yang berlimpah, karena Dialah yang mencari manusia untuk menyelamatkan. Jawaban dari pihak kita adalah keterbukaan kepada Allah dengan segera mengikutiNya, berani meninggalkan segala-galanya untuk mengabdi Tuhan.  Orang yang berani meninggalkan segalanya akan lebih bebas mengasihi Tuhan. Orang seperti ini oleh St. Paulus dikatakan memiliki iman.

St. Paulus dalam bacaan pertama mengatakan bahwa dengan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan percaya bahwa Allah membangkitkanNya dari kematian maka kita akan diselamatkan. Untuk lebih jelas, Paulus menjelaskan bagaimana orang menerima penebusan yang berlimpah: dengan hati kita percaya dan dibenarkan, dengan mulut kita mengaku dan diselamatkan. Apakah kita pernah menyadari perkataan Paulus ini? Apakah hati kita bersih sehingga bisa percaya dan dibenarkan? Para Rasul adalah utusan Tuhan yang berbicara atas nama Tuhan. Maka mereka tentu harus memiliki hati yang murni dan mulut emas atau kencana dalam mewartakan kasih Allah.

Dengan usaha dan pengorbanan untuk mewartakan kasih Allah maka orang yang berbeda sekali pun akan menjadi satu. Tuhan hanya satu dan Dia menjadi Tuhan nuntuk semuanya. Dia juga kaya bagi semua orang. Oleh karena itu setiap orang harus mendengar Allah. Dengan mendengar maka mereka akan percaya dan mengasihiNya. Bagi Paulus, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari Firman Kristus. Apakah orang percaya sungguh-sungguh mendengar Tuhan?

Doa: Tuhan, kami bersyukur kepadaMu karena para rasul yang Engkau pilih untuk menjadi dasar bagi GerejaMu. Semoga kami tetap berpegang teguh dalam iman. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply