Homili, 30 Desember 2013

Hari Senin Oktaf Natal

1Yoh 2:12-17

Mzm 96:7-8a.b-9.10

Luk 2: 36-40

 

Merasakan Indahnya Kehendak Tuhan

 

 

Fr. JohnPada suatu kesempatan saya melakukan perjalanan. Ketika berada di ruang tunggu untuk penerbangan selanjutnya, saya duduk berdampingan dengan seorang bapa yang mengaku dirinya orang katolik dan mengenal saya sebagai salah seorang romo. Dia banyak menceritakan keadaan hidup pribadi dan keluarganya dan merasa bahwa komunikasi di dalam keluarganya terbilang baik. Setelah beberapa saat ia ada bunyi sms masuk ke HPnya. Ia meminta ijin kepada saya untuk hendak membaca sms. Ia tersenyum memandang hpnya, isyarat ada kebahagiaan istimewa. Setelah membalas sms dan hening sejenak, ia berkata kepada saya: “Istri saya barusan mengirim pesan kepada saya dengan nasihat supaya berhati-hati dalam perjalanan dan menjaga kesehatan selama berada di tempat kerjaku yang baru” Saya merasa bahagia karena orang ini disapa oleh belas kasih Tuhan melalui istrinya. Ia juga mau membangun komunikasi yang bagus dengan semua orang di sekitarnya dan sebagai suami ia mau mendengar nasihat istrinya. Kemampuan untuk mendengar memang sangatlah penting dalam membangun relasi dengan sesama. Orang bisa menjadi pribadi yang sehat kalau ia sungguh-sungguh mau mendengar sesamanya.

Pada hari ini Sabda Tuhan dari bacaan pertama,Penulis surat Yohanes mengatakan kepada kita semua untuk melakukan kehendak Tuhan sehingga dapat hidup selama-lamanya. Pesan istimewa Yohanes disampaikan kepada semua lapisan masyarakat. Kepada anak-anak, Yohanes menulis bahwa dosa mereka telah diampuni karena nama Tuhan. Dalam hal ini Yehosua artinya Allah Yang Menyelamatkan. Kepada para bapa, Yohanes menulis kepada mereka karena mereka sudah mengenal Tuhan yang ada dari mulanya. Kepada kaum muda, Yohanes menulis kepada mereka karena mereka telah mengalahkan yang jahat dan setia dalam Firman. Setelah menulis semua ini, Yohanes berpesan supaya mereka harus berani mengatasi dunia. Dunia dalam alam pikir Yohanes adalah hal yang masih berhubungan dengan kejahatan dan kegelapan. Apabila seseorang menerima dunia berarti ia memihak kepada kejahatan bukan kepada Tuhan. Hal duniawi yang digambarkan Yohanes adalah keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Dunia sendiri sedang lenyap dengan keinginannya, namun bagi orang yang melakukan kehendak Allah akan tetap hidup selamanya.

Dalam hidup nyata, Tuhan selalu hadir di dalam diri para orang tua. Mereka juga belajar untuk memberi nasihat kepada anak-anaknya dan tentu saja pikiran mereka adalah kebaikan dan kesejahteraan bagi anak-anak di masa depan. Kadang-kadang anak-anak merasa bahwa orang tuanya banyak menuntut tetapi mereka lupa bahwa orang tua selalu memberi yang terbaik bagi mereka. Semua nasihat entah panjang atau pendek selalu berhubungan dengan kebaikan bagi anak-anak. Dunia yang penuh dengan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup bisa saja menguasai anak-anak. Oleh karena itu butuh Tuhan untuk selalu mendampingi dan memberkati anak-anak, butuh orang tua untuk menularkan kebijaksanaan dari Tuhan bagi anak-anak.

Di dalam bacaan Injil kita mendengar kisah Yesus dipersembahkan di dalam Bait Allah dan berjumpa dengan seorang oma janda berusia 84 tahun. Namanya adalah Hanna. Pada waktu siang dan malam, ia selalu berada di dalam Bait Allah untuk berdoa dan memuji Tuhan. Pada waktu yang telah ditentukan Yusuf dan Maria mengantar bayi Yesus ke dalam Bait Allah untuk mempersembahkanNya kepada Tuhan Allah. Pada saat itu mereka bertemu dengan Simeon yang melihat Yesus sebagai Terang bagi dunia. Hanna juga melihat di dalam Yesus Terang sejati yang menerangi umat manusia.

Hal-hal yang kiranya menarik perhatian kita adalah bagiamana Yusuf dan Maria taat kepada kehendak Allah sehingga menjadi orang tua yang baik. Mereka bertugas untuk mendidik dan membawa Putera mereka kepada Tuhan. Inilah yang kiranya menginspirasikan banyak orang tua untuk mengantar anak-anak supaya mengenal kehendak Tuhan dan melaksanakannya. Yesus juga lahir di dalam keluarga manusia maka Ia pun bertumbuh, berkembang. Ia bertambah besar, menjadi kuat, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada padaNya. Yesus nantinya disebut orang Nazaret. Ia juga mentaati kehendak Bapa di surga.

Figur lain yang kiranya sangat menginspirasikan kita adalah Hanna. Dia adalah model kesetiaan kepada Tuhan. Siang dan malam ia berada di dalam bait Allah untuk menantikan kedatangan Tuhan sang Cahaya dengan berdoa dan mengucapkan pujian dan syukur. Hanna menjadi bahagia karena Tuhan menggenapi janjiNya kepada manusia. Kini ia berbangga karena bisa melihat dengan matanya Tuhan Yesus yang sudah lama dinubuatkan para nabi. Apa artinya? Artinya bahwa Tuhan sungguh-sungguh datang ke dunia bukan lagi sekedar nubuat. Ia membawa berita sukacita dan terang bagi manusia. Harapan untuk melihat sang Penebus menjadi kenyataan.

Pada hari ini kita semua diajak untuk merasakan betapa indahnya kehendak Allah bagi manusia. Tuhan Allah memiliki kehendak istimewa bagi setiap priadi dan tujuannya hanya satu yakni kebahagiaan. Maka berbahagialah orang yang taat pada kehendak Tuhan karena ia akan mengalami kesempurnaan di dalam hidupnya.

Doa: Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendakMu yang luhur. Amen

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply