Homili 29 Januari 2015

Hari Kamis, Pekan Biasa III
Ibr. 10:19-25
Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6
Mrk. 4:21-25

Aku Mencari Wajah Allah Yang Kudus!

Fr. JohnAda seorang sahabat yang menyukai kutipan Kitab Suci ini: “Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau; Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.” (Bil 6:24-26). Ia mengaku sering membaca dan merenungkanNya. Sambil merenung, ia juga mengucap syukur kepada Tuhan karena Tuhan selalu memberi berkat-berkat yang ia butuhkan, Tuhan menyinarinya wajahNya yang kudus, Tuhan menganugerahkannya damai sejahtera. Pengakuan iman sahabat ini menggugah kita semua untuk selalu mencari Tuhan, berlindung dan bersyukur kepadaNya.

Mazmur Tanggapan pada hari ini diambil dari Mazmur 24 dengan antifonnya “Itulah angkatan yang mencari wajahMu ya Tuhan.” Daud mula-mula memuji dan bersyukur kepada Tuhan atas segala karya yang tak terbilang banyaknya. Ia mengakui bahwa bumi dan isinya adalah milik Tuhan: “Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.” (Mzm 24: 1-2). Pujian kepada Allah Pencipta patut dimiliki oleh setiap orang yang mencari wajah Tuhan. Hanya melalui segala ciptaan, kita menemukan dengan nyata wajah Tuhan yang mulia. Dengan kata lain, segala ciptaan memancarkan wajah Allah sang Pencipta bagi manusia.

Manusia sebagai ciptaan yang mulia memiliki panggilan istimewa untuk bersatu dengan Tuhan dan menikmati wajahNya yang kudus. Apakah semua orang bisa bersatu dengan Tuhan? Ini juga menjadi pertanyaan Daud dalam doanya: “Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.” (Mzm 24: 3-4). Tiga tipe orang yang layak menikmati wajah Tuhan adalah mereka yang bersih tangannya. Ini berhubungan dengan segala perbuatan manusia. Apakah setiap perbuatannya layak di hadirat Tuhan. Orang yang murni hati atau hatinya tembus pandang itu dapat melihat Tuhan (Mat 5:8). Orang benar adalah orang yang hidupnya jujur di hadirat Tuhan.

Tiga tipe manusia di hadirat Tuhan yang disebutkan di atas yakni bersih tangan, hati suci dan jujur dapat membantu kita untuk bersatu dengan Tuhan atau menjadi kudus. Tentang hal ini Daud mengakui dalam doanya: “Dialah orang yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.” Mencari wajah Allah yang kudus berarti hasrat untuk menikmati kekudusan Tuhan. Kita semua dipanggil untuk merasakannya di dalam hidup setiap hari. Di dunia ini kita sudah menikmatinya dengan melihat wajah Tuhan dalam ciptaan-ciptaanNya. Begitu indah dan mempesona wajah Tuhan kita.

Penulis surat kepada jemaat Ibrani mengatakan bahwa Tuhan Yesus dengan menumpahkan darahNya turut memberanikan kita untuk masuk ke dalam tempat kudus. Dia menjadi imam besar yang mengatur kita untuk menikmati kekudusan Tuhan kita. Untuk itu kita semua diajak: “Marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.” (Ibr 10: 22). Kita juga diajak untuk berpegang teguh pada pengharapan kita, saling memperhatikan satu sama lain, saling mendorong dalam kasih dan pekerjaan dan juga saling menasihati satu sama lain. Yesus membuka jalan bagi kita untuk menjadi kudus.

Tuhan Yesus adalah Terang dunia yang dicari semua orang. Dalam perumpamaannya Ia berkata: “Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.” (Mrk 4:21-22). Pelita menerangi semua orang di dalam rumah. Yesus adalah Terang abadi yang menerangi semua orang di dunia ini. Tidak ada yang tersembunyi bagi orang yang mencari wajahNya.

Apakah anda dan saya juga termasuk angkatan yang sedang mencari wajah Tuhan yang kudus? Mari kita membenahi hidup kita untuk ikut menjadi angkatan yang mencari wajah Tuhan. Milikilah tangan yang bersih, hati yang suci dan hiduplah jujur di hadirat Tuhan.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply