Food For Thought: Manakah yang menajiskan?

Manakah yang menajiskan?

P. John SDBOrang-orang Farisi dan para ahli Taurat mendatangi Yesus. Mereka mempertanyakan kepatuhan para murid-Nya terhadap peraturan dan hukum-hukum Tuhan dalam Kitab Taurat. Diskusi mereka berfokus pada adat istiadat nenek moyang mereka (Mrk 7:3). Yesus mendengar dan menegur mereka dengan perkataan nabi Yesaya: “Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya jauh dari pada-Ku.” (Mrk 7:6). Banyak peraturan dan hukum adalah buatan manusia yang tidak bisa menggantikan perintah-perintah Allah. Namun kaum Farisi dan para ahli Taurat sangat legalistis. Mereka berpikir paling benar dari pada orang lain.

Yesus berkata: “Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia. Perintah Allah kamu kesampingkan dan memelihara adat istiadatmu” (Mrk 7:8-9). Kata-kata Yesus ini membuat kita mengagumi-Nya. Hanya pada-Nya Kebenaran dan Kebijaksanaan memerdekakan kita. Semua hukum dan peraturan harus bisa mengubah hati manusia menjadi kudus. Perubahan itu menjadi nyata dalam membuka diri untuk berjumpa dengan Allah dan Sabda-Nya, melayani kaum miskin, membangun peradaban damai dan kasih.

Yesus berkata: “Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang tidak menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang itulah yang menajiskannya.” (Mrk 7:15). Ia menekankan tentang keluhuran hati manusia.Hal-hal lahiria itu tidak menajiskan, bukan menyangkut apa yang bisa menguduskan atau tidak menguduskan. Justru hati kitalah yang mengekspresikan niat-niat, keinginan, dan hasrat untuk melakukan segala sesuatu sebagai tanda mengasihi Tuhan atau melakukan kejahatan. Hal-hal lahiria adalah buah keputusan hati kita.

Perhatikanlah perkataan Yesus ini: “Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.” (Mrk 7:21-23). Ada tigabelas hal yang keluar dari dalam dan menajiskan diri kita setiap saat mulai dari pikiran manusia. Rene Descartes berkata: “Saya berpikir maka saya ada”. Tuhan Yesus mengatakan tiga belas hal yang menajiskan yang keluar dari dalam hati dan pikiran kita dan perhatikanlah hal pertama dan terakhir itu menyangkut pikiran: pikiran jahat dan kebebalan. Mari kita berperang melawan hati yang kotor dan pikiran yang jahat yang selalu menguasai hidup kita.

Dimanakah hatimu? Apakah harta (Mat 6:21) atau Tuhan dan Sabda-Nya? Permenungan kita: “Berbahagialah orang yang murni hatinya karena mereka akan melihat Allah” (Mat 5:8).

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply