Homili 12 Januari 2016

Hari Selasa, Pekan Biasa I
1Sam 1: 9-20
MT (1Sam) 2:1.4-5.6-7.8abcd
Mrk 1: 21b-28

Pertolongan Tuhan tidak pernah lambat

imageSaya pernah mendengar sebuah ceramah dari seorang pemuka umat. Tema ceramahnya adalah “Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan” (Mzm 124:8). Ia mengatakan bahwa pertolongan Tuhan itu tidak seperti mobil pemadam kebakaran. Mobil pemadam kebakaran itu selalu datang terlambat ketika sang jago merah hampir menyelesaikan mangsanya. Pertolongan Tuhan itu melebihi ketepatan arloji buatan Swiss. Meskipun orang mengatakan bahwa arloji buatan Swiss paling tepat waktu namun masih bisa terlambat beberapa detik dari waktu normal. Pertolongan Tuhan selalu datang tepat pada waktunya. Ia tidak pernah lambat dan tidak pernah cepat tetapi tepat pada waktunya sesuai dengan kebutuhan manusia. Saya mendengar dan menyimak ceramah yang bagiku cukup menarik dan bersyukur kepada Tuhan karena semua pertolongan yang saya alami datang dari Tuhan dalam hidup setiap hari.

Pada hari ini kita masih berjumpa dengan keluarga Elkana. Elkana memiliki kebiasaan mempersembahkan kurban bakaran di Rumah Tuhan di Silo bersama keluarganya. Setelah melakukan persembahan kepada Tuhan, Elkana makan bersama keluarganya di rumah Tuhan di Silo. Pada kesempatan itu, Hana istri pertama Elkana, berdoa dalam hati kepada Tuhan. Ia masih memiliki harapan akan pertolongan Tuhan, meskipun dia diangap wanita yang rahimnya sudah ditutup Tuhan. Ia berpasrah kepada Tuhan dan dengan penuh harapan sambil menangis. Ia bernazar: “Tuhan semesta alam, jika Engkau sungguh-sungguh memperhatikan sengsara hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan untuk seumur hidupnya. Dan Pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya.”(1Sam 1:11).

Hana sungguh mempercayakan dirinya kepada Tuhan. Ia tetap berdoa dan berharap dengan mulutk komat-kamit, namun tanpa suara. Imam Eli menyangkan bahwa Hanna sedang mabuk karena meminum anggur sehingga mendapat teguran. Namun Hanna dengan sabar menjelaskan kepada Imam Eli, semua suka dan duka serta kepasrahannya kepada Tuhan. Mendengar penjelasannya itu, Eli lalu menyuruhnya kembali ke rumah dengan berkata: “Pergilah dengan selamat, dan semoga Allah Israel memberikan kepadamu apa yang engkau mohon dari pada-Nya.” (1Sam 1:17). Hana menjawabi imam Eli: “Semoga hambamu ini mendapat belas kasih dari padamu.” Ia mendapat kekuatan baru sehingga hidupnya pun berubah. Ada sukacita di dalam hidupnya. Ia mengandung dan melahirkan seorang putra, namanya Samuel yang berarti “Aku telah memintanya dari Tuhan.”

Pengalaman hidup Hana ini sangat meneguhkan banyak orang, terutama para pasutri yang sedang berjuang untuk memiliki keturunan (anak). Kalau Tuhan memiliki kehendak yang indah maka setiap orang tidak perlu diliputi ketakutan. Orang harus berani berdoa: “Hatiku bersukaria karena Tuhan penyelamatku” (1Sam 1:1a). Kita harus bersukaria dalam situasi apa saja sepanjang hidup ini. Kalau kita sungguh percaya kepada Tuhan seperti Hana maka mukjizat itu nyata. Pertolongan Tuhan selalu datang tepat pada waktunya. Anak adalah pemberian Tuhan bagi keluarga dan rasa syukur mestinya selalu ada.

Dalam bacaan Injil dikisahkan bahwa Tuhan Yesus masuk ke dalam rumah ibadat di Kapernaum. Ia mengajar di dalam rumah ibadat dan semua orang takjub kepada-Nya. Ia mengajar sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Ia juga menunjukkan belas kasih dan pertolongan-Nya tepat pada waktunya bagi orang yang membutuhkan-Nya. Di antara mereka yang membutuhkan pertolongan-Nya adalah orang-orang yang kerasukan roh jahat. Roh jahat saja berteriak ketakutan. Tuhan Yesus menunjukkan kuasa dan wibawa-Nya untuk mengusir roh-roh jahat. Mereka taat kepada Yesus dan bersedia keluar dari orang yang dirasuki, meskipun sempat menggoncang orang yang dirasuki.

Pertolongan yang datang dari Tuhan Yesus ini menimbulkan perbincangan tentang kuasa-Nya di sekitar Galilea. Nama Yesus menjadi pembicaraan umum sebagai tabib dan memiliki kuasa eksorsis yang luar biasa. Semua orang membuka matanya terhadap Yesus.Ia menjadi andalan bagi orang-orang yang datang kepada-Nya. Yesus adalah keselamatan bagi semua orang.

Pada hari ini Tuhan menunjukkan kuasa-Nya kepada kita semua. Hana yang rahimnya sudah tertutup bisa dibuka kembali, ditandai dengan kelahiran Samuel. Orang yang kerasukan roh jahat merasakan kesembuhan karena belas kasih Tuhan. Pertolongan Tuhan begitu berarti bagi semua orang yang membutuhkan dan mengalaminya. Anda dan saya juga selalu mengharapkan pertolongan dari Tuhan. Jangan pernah ragu dan kehilangan harapan. Milikilah kesabaran seperti Hana atau seperti orang yang kerasukan roh jahat. Pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply