Food For Thought: Doa mengubah segala sesuatu

Doa mengubah segala sesuatu

imageAda seorang sahabat membagi pengalaman hidup doanya. Ia mengatakan bahwa selama bertahun-tahun, ia memiliki kebiasaan dan pemahaman bahwa berdoa berarti memohon atau meminta sesuatu kepada Tuhan. Akibatnya kalau permohonannya kepada Tuhan tidak dikabulkan maka ia akan marah kepada Tuhan. Ia merasa seolah-olah Tuhan itu adalah musuhnya. Situasi ini berlangsung lama dalam hidupnya. Ia berubah ketika menyadari bahwa Tuhan selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita sukai. Dan bahwa pertolongan Tuhan itu selalu tepat pada waktunya, tidak pernah terlambat sedetik pun. Pengalaman sederhana ini sebenarnya membantu banyak orang yang mudah putus asa karena merasa bahwa doa-doanya belum dikabulkan oleh Tuhan. Kita bisa mengubah cara doa kita yang selalu memohon dengan doa penuh syukur kepada Tuhan.

Pada hari ini kita belajar dari pengalaman hidup raja Salomo. Ia pergi mempersembahkan kurban bakaran dalam jumlah yang besar kepada Tuhan. Pada malam harinya, Tuhan menampakan diri-Nya dalam mimpi kepadanya dengan berkata: “Mintalah apa yang kauharapkan dari pada-Ku!” (1Raj 3:5). Salomo memahami perkataan Tuhan dan merenungkan segala kebaikan-Nya bagi bangsa Israel. Ia menyadari betapa baiknya Tuhan kepada Daud ayahnya, yang dianggapnya setia kepada Tuhan. Dia juga merasa bahwa kedudukannya sebagai raja adalah pemberian dari Tuhan sehingga dia lebih dahulu bersyukur, selanjutnya ia memohon yang terbaik yang benar-benar ia butuhkan. Salomo memohon: “Berikanlah hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu, dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat” (1Raj 3:9). Tuhan lalu memberi lebih dari segala sesuatu yang Salomo minta (1Raj 3:12-13).

Tuhan itu murah hati dan berbelas kasih kepada manusia. Ia selalu siap untuk memberi segala sesuatu yang kita butuhkan di dalam hidup. Maka hal yang penting adalah selalu bersyukur kepada Tuhan dalam setiap waktu.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply