Food For Thought: Masih ada waktu

Masih ada waktu!

P. John SDBTuhan begitu baik karena memberi waktu dan kesempatan kepada kita semua untuk berbenah diri selama empat puluh hari dan empat puluh malam pada masa prapaskah ini. Kita perlu menyadari bahwa waktu berganti begitu cepat maka semoga kita tidak menyia-nyiakan waktu ini. Satu hal yang indah selama masa prapaskah ini adalah kehadiran Tuhan melalui sabda-Nya setiap hari. Sabda Tuhan benar-benar menjadi pelita bagi kaki dan terang bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya (Mzm 119:103). Sabda harian selama masa prapaskah memberikan kepada kita peluang untuk merasakan kasih dan kerahiman-Nya. Paus Fransiskus mengatakan bahwa masa prapaskah selama tahun Yubileum kerahiman Allah ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengalami kerahiman Allah.

Penginjil Matius menggambarkan kepada kita bagaimana situasi pada hari pengadilan terakhir, diBerbuat baikmana Tuhan akan mengadili kita bukan berdasar pada berapa dosa yang sudah kita lakukan melainkan pada kualitas kasih kepada sesama (Mat 25:31-46). Mangapa? Karena Allah adalah kasih! (1Yoh 4:8.16). Kita butuh waktu istimewa untuk berbagi dan berbela rasa dengan sesama yang lapar, haus, tidak berpakaian, orang asing dan orang yang berada di dalam penjara. Sekarang, coba sign out sebentar, matikanlah televisi sebentar dan bukalah matamu untuk melihat, menolong sesamamu yang sedang mengulurkan tangannya di depanmu. Tuhan Yesus mengatakan, apa yang kamu lakukan untuk saudara yang paling hina, kalian lakukan untuk Aku. Kita masih punya waktu untuk menolong Yesus yang lain di sekitar kita.

Saya mengakhiri permenungan ini dengan mengutip sepenggal lirik lagu Ebiet G. Ade: “Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu, entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung, hanya atas kasihNya, hanya atas kehendakNya, Kita masih bertemu matahari, kepada rumpun ilalang, kepada bintang gemintang, ita dapat mencoba meminjam catatanya.”

Kita masih punya waktu untuk bertobat!

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply