Food For Thought: Mukjizat kedua Yesus di Kana

Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea

P. John SDBPara Penginjil mengisahkan bahwa Tuhan Yesus Kristus mengalami penolakan di kampung halaman-Nya yakni di Nazaret (Mat 13:57; Mrk 6:3). Mereka semua heran karena Ia adalah seorang anak tukang kayu, bisa menunjukkan diri sebagai seorang nabi atau guru kebijaksanaan di hadapan mereka. Ketika itu, Ia berangkat dari Samaria menuju ke Galilea. Orang-orang Galilea justru menyambut Yesus karena sudah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem, mereka sendiri ikut menyakisakannya.

Ada banyak hal yang menarik perhatian kita dalam kisah Injil hari ini (Yoh 4:43-54). Pertama, Tuhan Yesus merasa heran karena orang-orang Nazareth kecewa dan menolak-Nya. Banyak kali kita juga mengalami penolakan dari orang-orang dekat kita. Ingat, bukan anda yang pertama merasakannya, Tuhan Yesus sudah lebih dahulu merasakannya. Kedua, Tuhan Yesus senantiasa berpindah tempat untuk berbuat baik. Ia berpindah dari Yudea ke Galilea. Tujuannya adalah supaya semua orang mengalami keselamatan. Ketiga, Tuhan Yesus menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menyembuhkan seorang anak pegawai istanah di Kafarnaum yang sakit keras dan hampir mati. Penyembuhan dilakukan jarak jauh dari Kana ke Kapernaum yang jarak sekitar 25 miles atau sehari perjalanan.

Tuhan Yesus melakukan mukjizat keduanya di Kana. Mukjizat pertama adalah Ia mengubah air menjadi anggur dan mukjizat kedua ini adalah menyembuhkan anak pegawai istana. Mukjizat pertama masih mudah dipahami karena Yesus langsung melakukannya di hadapan mereka. Mukjizat kedua itu lebih luar biasa karena dilakukan jarak jauh. Mukjizat Yesus ini mengundang kita untuk berpikir bahwa ketika kita saling berbagi, berempati jarak jauh, memberikan sumbangan tertentu juga menjadi mukjizat kehidupan. Orang yang menyumbang bisa lupa tetapi yang menerimanya tidak akan lupa.

St, Agustinus berkata: “Seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengasihi dalam hatinya, akan selalu memperoleh sesuatu untuk diberikan.” Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau mengorbankan diri-Mu untuk keselamatan kami. Bantulah kami untuk bisa berempati dengan sesama kami. Amen.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply