Homili 7 Maret 2016

Hari Senin, Pekan Prapaskah IV
Yes 65:17-21
Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b
Yoh 4:43-54

Kerahiman-Mu kurasakan!

imageMasa prapaskah merupakan masa istimewa bagi kita untuk membaharui diri, dengan berpuasa dan pantang, berdoa dengan tekun dan setia melakukan karya amal kasih kepada sesama. Kita perlahan-lahan melewatinya hingga memasuki pekan Prapaskah IV atau pekan sukacita. Kata sukacita diambil dari kitab nabi Yesaya 66:10: “Laetare Ierusalem” (bersukacitalah bersama-sama Yerusalem) dan juga dalam Kitab Mazmur (Mzm 122). Tanda sukacita itu diungkapkan dalam liturgi misalnya kasula dan stola yang dikenakan imam berwarna rose (pink), ada bunga-bunga di altar dan lagu yang diiringi dengan musik. Di sini terdapat persekutuan yang erat antara misteri paskah, pembaptisan dan terang. Kalimat yang kiranya tepat untuk kita renungkan bersama adalah perkataan St. Paulus yang berbunyi: “Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atasmu.” (Ef 5:14).

Dalam Prefasi hari Minggu Prapaskah ke-IV dikatakan bahwa “Dengan misteri penjelmaan-Nya, Ia menuntun umat manusia yang berjalan dalam kegelapan, masuk ke dalam terang iman, dan lewat sakramen kelahiran kembali, Ia mengangkat semua yang lahir sebagai budak dosa lama, menjadi anak angkat Allah”. Terang itu dirasakan oleh setiap pribadi, berawal dari saat menerima sakramen pembaptisan dan senantiasa diperkuat ketika menerima komuni kudus dalam sakramen Ekaristi. Semuanya ini mengantar kita untuk menjadi dekat dan bersahabat dengan Yesus yang menunjukkan wajah kerahiman Bapa kepada kita. Kita pun memiliki kerinduan untuk merasakan kerahiman Tuhan Allah dalam sakramen Tobat dan Ekaristi.

Melalui Nabi Yesaya, Tuhan berfirman: “Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru! Hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi dan tidak akan timbul lagi dalam hati.” (Yes 65:17). Tuhan mengendaki adanya sebuah generasi baru yang bisa menghuni bumi ini. Ia memiliki inisiatif untuk membaharui langit dan bumi dan tentu membaharui juga setiap orang yang percaya kepada-Nya. Ia tidak hanya membaharui tetapi melupakan segala kesalahan yang sudah pernah dilakukan oleh manusia. Inilah tanda kerahiman Tuhan bagi setiap orang berdosa.

Tuhan tidak hanya menunjukkan kerahiman-Nya kepada manusia yang berdosa. Ia juga mengharapkan supaya kita bersukacita dan bersorak-sorai atas segala sesuatu yang sudah Tuhan ciptakan. Ia sendiri menciptakan Yerusalem dengan sorak sorai dan penduduknya bergirang. Tidak ada duka dan kecemasan, tangisan atau erang. Tuhan ada dan Ia melakukan semuanya ini karena kasih. Umur manusia pun diaturnya dengan baik sehingga ada yang umur panjang, ada yang umurnya pendek. Umur panjang dianggap masih muda dan umur pendek dianggap kutuk. Mari kita bersyukur atas kebaikan dan kerahiman Tuhan dengan berdoa bersama pemazmur: “Aku memuji Engkau ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas.” (Mzm 30:2). Ia memberi martabat baru kepada kita semua sebagai anak-anak-Nya. Karena kasih dan kebaikan-Nya ini, kita pun disadarkan oleh Tuhan: “Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dengan demikian Allah akan menyertai kamu.” (Am 5:14).

Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menunjukkan wajah kerahiman Bapa Surgawi. Ia mengajar banyak hal dan membuat tanda-tanda. Semuanya pekerjaan dan Sabda Yesus menunjukkan kuasa-Nya untuk membaharui segala sesuatu. Meskipun di kampung halaman-Nya yakni di Nazaret, Ia tidak diterima dengan baik namun di Galilea Ia diterima dengan baik. Ia senantiasa berkeliling dan berbuat baik. Sebab itu Ia kembali ke Kana untuk melayani.

Tuhan Yesus menunjukkan kuasa untuk membaharui segala sesuatu dengan menyembuhkan anak pegawai istana yang sedang sakit di Kapernaum. Tuhan Yesus hanya membutuhkan iman yang kuat dari orang tuanya. Pegawai istana tanpa nama ini mengalami mukjizat di dalam keluarganya yakni anaknya yang hampir mati itu menjadi sembuh. Maka pegawai istana dan seluruh keluarga percaya kepada-Nya. Kerahiman Tuhan dirasakan oleh orang-orang yang terbuka kepada Tuhan.

Pada hari ini kita semua dikuatkan oleh Tuhan untuk senantiasa membuka diri, menerima Tuhan dan membiarkan-Nya berkarya di dalam hidup kita. Ia berani melupakan kesalahan-kesalahan manusia. Ia membaharui segala sesuatu, yang sakit dijamah dan disembuhkan-Nya. Mari kita senantiasa bersyukur kepada Tuhan atas segala kebaik-Nya.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply