Food For Thought: Menderita bersama Kristus

Menderita bersama Kristus

P. John SDBAda seorang sahabat menulis statusnya di media sosial: “Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapi dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.” (Kol 1:24). Saya mengingat pergumulan St. Paulus dan pelayananannya di Kolose. Ia bersukacita karena bisa menderita demi melayani Tuhan karena baginya, Tuhan sudah melakukan yang lebih yakni kasih bagi dirinya.

Seluruh dunia masih mendoakan keselamatan Pater Tom, SDB. Beliau diculik tanggal 4 Maret 2016 lalu dan disekap hingga saat ini. Dunia maya menghebokannya dengan berita-berita yang kebenarannya diragukan tetapi orang tetap mau broadcast tanpa berefleksi. Bahkan ada yang mengirim foto jenasah beliau dalam peti jenasah. Ini sungguh aneh karena beliau ditawan dan kalau benar dibunuh oleh kaum radikalis, mana mungkin mereka memasukannya dalam peti yang bagus, menggunakan kasula dan stola, memegang piala. Dari mana mereka memperoleh semuanya itu? Banyak orang katolik yang tidak berefleksi, ikut-ikutan broadcasting. Ini berarti turut mendukung penderitaan Pater Tom. Beliau bertahan di Yemen karena ia lebih dahulu merasakan kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita mendengar kisah hidup Petrus dan Yohanes di Yerusalem. Gara-gara nama Yesus Kristus, mereka berdua ditangkap dan didekap semalaman, lalu diadili. Mereka tidak cemas karena mereka percaya bahwa Roh Kuduslah yang akan bekerja dan melakukan semuanya di dalam diri mereka (Mat 10:19-20). Meskipun mereka bukanlah orang terpelajar namun bisa membela dirinya: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah. Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.” (Kis 4: 19-20).

Apakah kita bisa berani menderita bersama dan demi Tuhan Yesus Kristus?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply