Food For Thought: hati dan harta…

Ketika harta dan hati bersatu!

P. John SDBKita mengakhiri hari ini dengan sebuah permenungan tentang harta dan hati. Pikiran kita mungkin langsung mengarah kepada perkataan Yesus kepada para murid-Nya di bukit Sabda Bahagia. Ia mengatakan kepada para murid-Nya untuk tidak mengumpulkan harta di bumi yang sifatnya sementara saja. Semuanya dapat rusak karena ngengat dan karat, dan juga pencuri dapat mencurinya. Seorang beriman harus berpasrah kepada Tuhan yang bersemayam di surga maka ia harus mengumpulkan harta di sorga yang sifatnya abadi.

Harta di bumi bersifat sementara namun orang mencarinya dengan menggunakan dua cara yakni cara yang baik dan tidak baik. Cara yang baik adalah orang bekerja keras dan hidup dari keringatnya sendiri. Cara yang jahat adalah orang mencari hidup gampang dan jalan pintas dengan mencuri, memeras, melakukan tindakan pidana korupsi. Mengapa orang mencari kesempatan untuk melakukan korupsi? Karena mereka memiliki kelainan dalam hatinya sehingga selalu mencari jalan pintas untuk melakukan korupsi. Orang melakukan korupsi karena hati mereka selalu ada bersama dengan harta. Tuhan Yesus berkata: “Di mana hartamu berada, di sana hatimu juga berada.” (Mat 6:21). Harta dan hati dapat menyatu untuk kebaikan tetapi dapat juga menjadi sebuah kejahatan terselubung.

Apakah anda memiliki banyak harta? Seharusnya anda bermurah hati seperti Bapa di Surga. Kita semua dapat bermurah hati dengan saling berbagi satu sama lain. Khalil Ghibran pernah berkata: “You give but little when you give of your possessions. It is when you give of yourself that you truly give” (Anda hanya memberi sedikit ketika anda memberikan harta bendamu. Itulah yang terjadi ketika anda tau bahwa anda benar-benar memberi).

Mari berbagi dengan murah hati.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply