Food For Thought: Merenung masa lalu

Masa lalu adalah bagian hidupmu

P. John SDBPada pagi hari ini seorang sahabat mengirim pesan singkat kepadaku, bunyinya: “Cara terbaik untuk melupakan masa lalu adalah bukan dengan menghindari atau menyesalinya, namun dengan menerima dan memaafkannya”. Saya mengangguk-angguk kepala sambil mengingat kembali pergumulan sahabat ini tempo doeloe. Semua yang mengenalnya mengakui bahwa pada mulanya dia hanyalah seorang yang mendorong gerobak yang melayani wisata kuliner di suatu tempat. Lama kelamaan gerobak dorongannya itu berubah menjadi sebuah restoran kecil dan kini menjadi sebuah restoran besar dan bercabang. Dia adalah sahabat yang memiliki komitmen dan visi yang jelas.

Ia pernah gagal. Ya, dia mengakui gagal berkali-kali bukan hanya sekali. Ia pernah kecewa berkali-kali karena mengalami kekerasan verbal dari orang-orang yang menganggap pendorong gerobak untuk menjual makanan sebagai pekerjaan kaum papa dan miskin. Ia hanya memiliki sebuah prinsip: “Yang penting bagiku adalah semua pekerjaanku ini halal”. Ia tidak bermaksud merugikan siapa pun. Ini adalah masa lalunya dan ia sudah memiliki masa sekarang. Semua masa lalu yang berisi kegagalan, kekecewaan telah berubah menjadi sebuah keberuntungan yang luar biasa. Masa lalu tidak hanya untuk dilupakan atau dihindari tetapi untuk diterima dan dimaafkan karena ada keberhasilan di depan mata.

Saya teringat pada perkataan seorang penulis berbakat Indonesia, Tere Liye. Pria berdarah Sumatera Selatan ini pernah berkata: “Cara terbaik menghadapi masa lalu adalah dengan dihadapi. Berdiri gagah. Mulailah dengan damai menerima masa lalumu. Buat apa dilawan? Dilupakan? Itu sudah menjadi bagian dari hidup kita. Peluk semua kisah itu. Berikanlah dia tempat terbaik dalam hidupmu. Itulah cara terbaik mengatasinya. Dengan kau menerimanya, perlahan-lahan dia akan memudar sendiri. Disiram oleh waktu, dipoles oleh kenangan baru yang lebih bahagia. Apakah mudah melakukannya? Itu sulit. Tapi bukan berarti mustahil.”

Apakah kita berani menghadapi masa lalu kita masing-masing? Jangan takut menghadapi masa lalumu. Tetap semangat bro-n-sis.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply