Food For Thought: Melayani kaum pinggiran

Melayani kaum pinggiran itu indah!

PJSDBPada sore hari ini saya mendapat sebuah pesan dari seorang saudara saya yang sedang menyiapkan pernikahannya. Selama ini ia aktif dalam pelayanan sosial terutama melayani anak-anak cacat di sebuah yayasan sosial. Ia mengatakan bahwa bagian terakhir dari bacaan Injil pada hari ini sangat menguatkannya. Ia menyadari bahwa pelayanan kepada anak-anak cacat bukanlah hal yang sia-sia saja melainkan benar-benar merupakan sebuah pelayanan kasih sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus.

Perkataan Tuhan Yesus ini sangat menguatkannya: “Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasannya pada hari kebangkitan orang benar.” (Luk 14: 13-14). Ia bertekad supaya pada hari pernikahannya, anak-anak cacat yang sedang dilayaninya menjadi nomor satu.

Saya mendengar pengalaman rohani ini dan mengatakan kepadanya bahwa Tuhan selalu memiliki rencana yang indah bagi kita untuk melayani-Nya dan melayani sesama kita terutama yang kecil dan tak berdaya. Pada orang-orang kecil ini kita menemukan Yesus sendiri. Sebab itu ia jangan berhenti berbuat baik, tekun melayani Tuhan dalam diri anak-anak cacat. Saya merasa senang dengan tekad orang muda seperti ini. Ia memiliki prinsip menerima banyak augerah dari Tuhan maka saatnya ia juga memberikan kasih Tuhan kepada sesama.

Tentu saja kita bisa melakukan semua ini kalau kita sungguh-sungguh rendah hati dan mau mengabdi Tuhan dan sesama. Orang yang rendah hati akan selalu membuka dirinya bagi sesama yang menderita dan tidak diperhatikan. Orang yang rendah hati akan selalu memiliki perasaan empati kepada sesamanya. Bagaimana dengan kita?

Mari kita menerapkan ilmu padi yang semakin berisi semakin menunduk. Semakin kita menerima rahmat Tuhan, baiklah kita juga semakin berusaha untuk melayani Tuhan dan sesama.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply