Food For Thought: Emang doamu itu sosial?

Emang kamu berdoa untuk sesamamu juga?

PJSDBSalah seorang sahabat saya merasa terpukul ketika ditanya oleh anaknya dalam dialog ini: “Emang ayah juga mendoakan ibu?” Ayahnya menjawab, “Ya, pasti ayah mendoakannya”. Anaknya bertanya lagi, “Seberapa sering ayah mendoakan ibu?” “Setiap hari ayah mendoakan ibumu”, Jawab ayah singkat. Usai dialog singkat itu sang ayah masuk ke kamar dan meneteskan air matanya. Ia mengatakan penyesalannya karena telah membohongi anaknya sendiri. Ia menyesal karena nyaris lupa mendoakan istrinya yang sudah menghadap bapa di Surga. Ia membenarkan dirinya bahwa sebagai single parent ia sibuk mengurus anaknya. Ia memohon ampun kepada Tuhan karena sudah berbohong.

Pengalaman sederhana ini sering dialami oleh banyak di antara kita. Pertanyaan ini boleh menampar banyak orang yang mengaku berdoa tetapi pelit, individualistik, berpikir bahwa hanya dia sendiri yang memiliki kesulitan sehingga ia membutuhkan Tuhan. Kita tidak harus berlaku sebagai orang yang pelit dalam berdoa. Kalau ada orang yang meminta doa maka doakanlah, jangan hanya mau dimulut tetapi nol dalam pelaksanaan. Seharusnya kita berdoa untuk diri kita dan tekun mendoakan sesama. Bila perlu ada daftar yang membantu kita mendoakan mereka.

Pada hari ini kita belajar dari para murid Yesus yang meminta kepada Yesus untuk mengusir demam dari ibu mertua Simon. Kita belajar dari banyak orang yang mengantar kerabatnya untuk disembuhkann oleh Yesus. Kita belajar dari Yesus sediri yang berdoa untuk semua orang yang Bapa percayakan kepada-Nya.

Maka mari renungkan: “Emang doamu bersifat sosial atau individualis?”

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply