Food For Thought: Mensyukuri kelahiran seorang bayi

Mensyukuri kelahiran seorang bayi dalam keluarga

Saya pernah tinggal di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dari banyak kebiasaan yang mereka miliki, ada satu yang selalu saya ingat yakni bagaimana mereka mensyukuri kelahiran seorang bayi di dalam keluarga. Seperti biasa semua keluarga akan datang mengunjungi sang bayi dan orang tuanya. Setiap anggota keluarga dan kerabat menunjukkan sukacitanya dengan mencium orang tua dan saudara-saudara sekeluarga termasuk sang bayi. Mereka menyebutnya cium Sumba dengan saling menempel hidung satu sama lain. Mengapa mencium dengan menempel hidung? Seorang sahabat mengatakan bahwa dengan saling menempel hidung maka mereka saling memberi roh kehidupan kepada satu sama lain. Kelahiran bayi adalah kesempatan untuk mensyukuri sebuah kehidupan baru, dan saling membagi roh kehidupan dengan sang bayi itu.

Kita hampir merayakan Natal sebagai kelahiran Kristus. Selama beberapa hari ini kita mendengar kisah-kisah kelahiran Samson, Samuel dan hari ini kisah kelahiran Yohanes Pembaptis mendahului kelahiran Yesus. Kita mendengar kisah keluarga Elizabeth dan Zakharias. Elizabeth sudah mendapat label perempuan mandul. Namun ia tidak berhenti pada label ini. Ia berusaha untuk percaya kepada Tuhan dan penyelenggaraan ilahi-Nya. Mukjizat pun menjadi nyata. Ia mengandung dan melahirkan bayinya dan menamainya Yohanes. Kelak semua orang mengenalnya sebagai Yohanes Pembaptis, yang menyiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan Yesus.

Ada satu hal yang menarik perhatian kita pada saat kelahiran Yohanes pembaptis yakni semua orang bersyukur atas kelahirannya. Semua keluarga dan kerabat berkumpul untuk bersyukur. Penginjil Lukas bersaksi bahwa semua orang yang tinggal di pegunungan Yudea berkata satu sama lain “Menjadi apakah anak ini nanti?” Ini adalah pertanyaan yang lumrah juga dalam kehidupan kita. Kelahiran bayi dalam keluarga menjadi sukacita dan penuh harapan akan yang baik-baik bagi sang bayi. Anda dan saya ketika lahir juga demikian. Ada sukacita, syukur dan harapan dari keluarga untuk menjadi yang terbaik.

Pada hari ini kita belajar bersyukur atas kelahiran dan kehadiran anak-anak di dalam keluarga masing-masing. Dengan bersyukur maka perhatikanlah kehidupan mereka. Biarkanlah mereka merasa dikasihi oleh anda sebagai orang tuanya.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply