Food For Thought: Yesus adalah pemenangnya…

Yesus adalah pemenangnya!

Saudari dan saudara terkasih, selamat memasuki Hari Mingu Prapaskah I. Hari Minggu pertama Prapaskah dikenal juga sebagai Hari Minggu Pencobaan. Bacaan-bacaan Kitab Suci pada Hari Minggu ini, bacaan pertama tentang pencobaan yang dialami Adam dan Hawa dan mereka jatuh dalam dosa asal. Bacaan kedua, St. Paulus meyakinkan kita bahwa meskipun banyak pelanggaran, dosa yang terjadi namun Yesus menjadi satu-satunya jaminan adanya kasih karunia berlimpah di dalam Gereja. Bacaan Injil menghadirkan sosok Tuhan Yesus yang memenangkan pencobaan iblis di padang gurun.

Para penginjil mengisahkan bahwa Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun untuk dicobai iblis. Di sana Ia berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Iblis mencari kesempatan untuk menggoda Yesus.

Ada tiga bentuk godaan yang dialami Yesus:

Pertama, iblis menggoda Yesus untuk merubah batu menjadi roti. Godaan ini berhubungan dengan keinginan daging yang menguasai manusia. Pikirkanlah, jika seharian anda tidak makan dan minum. Ketika melihat makanan dan minuman, anda sulit untuk mengontrol diri. Iblis berpikir bahwa Yesus akan dkuasai keinginan daging karena tidak bisa mengontrol diri. Ternyata Yesus dengan tegas mengatakan “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah” (Mat 4:4).

Kedua, iblis menggoda Yesus untuk menyerahkan seluruh Kerajaan di dunia asal Yesus menyembahnya. Iblis memberikan godaan yang berhubungan dengan keinginan mata. Godaan keinginan mata berhubungan dengan kekuasaan, uang, kerajaan duniawi dan stratifikasi sosial. Yesus dengan tegas mengatakan: “Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti” (Mat 4:10).

Ketiga, iblis menggoda Yesus untuk menjatuhkan diri. Ini adalah pencobaan tentang keangkuhan atau kesombongan hidup. Bacaan pertama mengisahkan tentang kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa karena manusia sombong di hadapan penciptanya. Orang yang sombong tidak akan bertahan di hadapan Allah yang kudus. Mengapa? Karena kesombongan adalah dosa yang dapat melahirkan dosa-dosa lain. Yesus dengan tegas berkata: “Janganlah engkau mencobai Tuhan Allahmu!” (Mat 4:7).

Saya mengakhiri permenungan ini dengan mengutip Katekismus Gereja Katolik yang mengatakan: “Injil-injil menunjukkan arti keselamatan dari kejadian yang penuh rahasia ini. Yesus adalah Adam baru, yang tetap setia, sedangkan Adam pertama menyerah kepada percobaan. Yesus melaksanakan perutusan Israel secara sempurna. Bertentangan dengan mereka yang dulu selama empat puluh tahun di padang gurun menantang Allah (Mrk 3:27), Kristus memperlihatkan Diri sebagai Hamba Allah, yang taat sepenuhnya kepada kehendak Allah. Dengan demikian Yesus adalah pemenang atas setan: ia sudah “mengikat orang kuat”, untuk merampas kembali darinya jarahannya (Mat 16:21-23). Kemenangan Kristus atas penggoda di padang gurun mendahului kemenangan kesengsaraan, bukti ketaatan cinta-Nya yang paling tinggi sebagai anak kepada Bapa-Nya.” (KGK, 539).

Sekarang pikirkanlah bahwa dalam pekan pertama Prapaskah ini ada pertanyaan reflektif sebagai berikut: Apakah anda masih dikuasai kedagingan? Apakah anda sedang dikuasai keinginan mata sehingga menjadi gila pangkat, gila kuasa, gila uang? Apakah anda orang yang sombong dan angkuh?

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply