Food For Thought: Hati Penuh Syukur

Hati penuh syukur!

Pada hari ini kita mengenang kembali St. Maria Magdalena. Ada tradisi-tradisi yang dapat membantu kita untuk menerangkan identitas Maria Magdalena. Pertama, Maria diyakini berasal dari desa Magdala di sekitar danau Galilea. Daerah ini terletak berdekatan dengan kota Tiberias Modern. Kedua, ada tradisi yang mengatakan bahwa Maria diidentifikasikan berasal dari Betania, saudara Marta dan Lazarus. Dialah yang dipuji Yesus karena ia memilih yang terbaik yakni duduk di dekat kaki Yesus untuk mendengar setiap perkataan Yesus. Ketiga, Maria diidentifikasikan sebagai salah seorang wanita pendosa lain yang bertobat kemudian mengikuti Yesus (Luk 7:37-50). Keempat, Maria adalah salah seorang wanita yang disembuhkan Tuhan Yesus dari tujuh roh jahat. Banyak tradisi yang membicarakan seorang wanita bernama Maria, yang memiliki relasi yang istimewa dengan sang Rabuni. Dia merindukan Yesus maka tanpa henti ia mencari Yesus. St. Gregorius Agung pernah berkata: “Dari luar Yesuslah yang dicara-cari, tetapi dari dalam Dialah yang mengajar Maria Magdalena untuk mencari-Nya”. Maria Magdalena mengalami kasih Yesus yang sangat mendalam maka ia memiliki hati penuh syukur untuk mencari, menemukan dan bersama Yesus.

Kita memandang Maria Magdalena. Banyak tradisi membicarakan hidupnya. Satu nilai kehidupan atau kebajikan yang kita patur belalajar dari padanya adalah memiliki hati yang penuh syukur kepada Tuhan Yesus. Hatinya penuh syukur kepada tuhan Yesus ditunjukkan dengan mengikuti Yesus kemana saja Yesus dan para murid-Nya pergi, ikut aktif melayani dengan semua harta yang dimilikinya. Ia bahkan berada di bawah kaki salib Yesus, mengikuti saat-saat penguburan Yesus dan menjadi orang pertama yang menyaksikan kebangkitan Yesus Kristus. Ia dengan penuh sukacita berkata kepada para rasul bahwa ia sudah melihat Tuhan Yesus. Sebuah berita yang mengejutkan komunitas para rasul dan membangunkan mereka dari tidur iman mereka sebelum menerima Roh Kudus. Maria memiliki hati penuh syukur dan mengajar kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus.

Pengalaman akan Allah selalu ditandai dengan membanun rasa syukur dan usaha untuk melakukan pertobatan yang terus menerus. Mari kita menyelidiki batin kita masing-masing dan berefleksi apakah kita juga menyerupai Maria Magdalena? Apakah kita bersyukur setelah mengakui dosa-dosa kita dan berusaha untuk senantiasa mencari, menemukan dan tinggal bersama Yesus? Maria Magdalena hanya dirasuki tujuh roh jahat, anda dan saya mungkin lebih dari itu sehingga begitu sulit melakukan pertobatan yang benar. Kita juga masih kesulitan bersyukur kepada Tuhan, hanya pandai meminta dan memohon tetapi lalai dalam bersyukur. Kita bangetttzzz! Mari kita berubah!

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply