Homili 29 Januari 2018

Hari Senin, Pekan Bisa ke-IV
2Sam. 15:13-14,30; 16:5-13a
Mzm. 3:2-3,4-5,6-7
Mrk. 5:1-20

Kuasa Yesus memang luar biasa!

Saya bukan seorang eksorsis yang mampu mengusir setan atau makhluk halus jenis apapun. Namun ada satu pengalamanku ketika masih bertugas di daerah pedalaman. Saya menyaksikan seorang gadis yang kerasukan setan. Saya mengambil air berkat untuk memerciki, mendoakan dan memberkatinya. Ketika membuka matanya, ia melihat saya memegang rosario dan yang kelihatan hanya salib dalam genggaman tangan saya. Ia berteriak histeris sambil menutup matanya. Ia mengatakan bahwa Dia yang di Salib itu sangat kuat, dan ia sendiri tidak berdaya di hadapan-Nya. Setelah mendengar perkataannya ini, saya semakin berani, sambil memegang salib Tuhan Yesus, saya mengusir setan yang ada di dalam tubuh gadis itu. Ia kelihatan pingsan, dan kemudian menjadi sadar. Saya sendiri tidak mengerti tentang eksorsisme, dan lebih lagi, kemana roh jahat itu pergi, saya juga tidak tahu. Tetapi yang jelas, gadis itu telah bebas dari kuasa roh jahat. Pengalaman sederhana ini membantu saya untuk berefleksi tentang pengalaman Tuhan Yesus Kristus ketika berjumpa dengan orang-orang yang kerasukan setan. Ia selalu menunjukkan kuasa-Nya yang luar biasa sehingga kuasa apapun seperti roh jahat selalu takhluk kepada-Nya.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan perjalanan Yesus dan para murid-Nya ke daerah Gerasa, di seberang danau Galilea. Pada saat Yesus turun dari perahu, ada seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan datang kepada-Nya. Orang yang kerasukan roh jahat ini memang sangat menakutkan. Meskipun ia dibelenggu dengan rantai sekalipun, ia tetap bisa lepas dari rantai yang membelenggunya. Ini berarti kuasanya memang melampaui kuasa manusia, ia tetapi tetap takhluk di hadapan Tuhan Yesus. Orang yang kerasukan roh jahat itu berjalan mendekati Yesus dan menyembah-Nya sambil berkata: “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” (Mrk 5:7). Yesus dengan suara yang keras berkata: “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini.” (Mrk 5: 8). Yesus juga menanyakan namanya dan ia mengaku bernama Legion. Roh jahat dalam suasana ketakutan meminta kepada Yesus supaya Yesus dapat memindahkan mereka ke dalam sekitar dua ribuan babi. Dua ribuan babi itu terjun ke dalam danau dan mati lemas.

Ada dua hal yang terjadi dan sempat disaksikan oleh banyak orang saat itu di Gerasa yakni, pertama, orang yang dikenal kerasukan setan sudah sembuh dan berpakaian baik, kedua, dua ribuan babi terjun dari jurang ke dalam danau dan mati lemas. Kedua hal ini merupakan bukti nyata bahwa Yesus memiliki kuasa yang luar biasa. Roh jahat selevel Legion pun tak berdaya di hadapan-Nya.

Hal lain yang juga menarik dari kisah Injil hari ini adalah keadaan orang setelah disembuhkan oleh Yesus. Orang yang baru sembuh itu meminta dengan sangat untuk mengikuti Yesus tetapi Tuhan Yesus tidak memperkenankannya. Ia disuruh untuk kembali ke rumahnya, kepada orang-orang sekampung untuk memberitahukan perbuatan besar yang Tuhan lakukan kepadanya, dan bagaimana Tuhan begitu mengasihi dan bermurah hati kepadanya.

Apa yang hendak Tuhan Yesus katakan kepada kita?

Pertama, Tuhan Allah yang kita imani adalah Tuhan Allah yang panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. (Mzm 103:8). Setiap orang boleh jatuh berkali-kali ke dalam dosa, boleh dibelenggu oleh kuasa kegelapan tetapi Tuhan melepaskan dan membebaskan manusia. Tuhan memberi anugerah keselamatan kepada manusia.

Kedua, Tuhan Allah selalu memiliki inisiatif pertama untuk menyelamatkan manusia. Kita menyaksikan Yesus mendatangi Gerasa, mendekatkan diri kepada Legion dan mengusir Legion yang menguasai seorang tanpa nama.

Ketiga, Sebagai tanda syukur bagi anugerah kesembuhan, Tuhan Yesus meminta kita untuk menjadi saksi kasih dan kebaikan Tuhan kepada semua orang. Untuk menjadi saksi yang benar maka kita harus mengalami kasih dan kebaikan dalam hidup ini.

Kita berterima kasih kepada Tuhan, sebab kasih setia-Nya tidak pernah berubah, selalu baru dalam hidup kita. Bersyukurlah selalu kepada-Nya atas segala karya kasih dan kesetiaan-Nya bagi kita.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply