Food For Thought: Membuka hati kepada Tuhan

Membuka hati kepada Tuhan

Membuka hati. Ini adalah kalimat yang sudah lumrah dalam membangun relasi atau membangun komunikasi dengan Tuhan dan sesama. Dalam membangun relasi dengan Tuhan kita menempuhnya lewat Doa. Katekismus Gereja Katolik mengajarkan makna doa sebagai kesediaan manusia untuk membuka hati kepada Tuhan. Doa berarti kita mengangkat hati dan pikiran hanya kepada Tuhan.

Katekismus Gereja Katolik juga mengajarkan tentang doa yakni: “Tradisi Gereja menawarkan kepada umat beriman doa yang berulang secara berkala untuk menumbuhkan doa yang tetap. Beberapa darinya adalah doa-doa harian, seperti doa pagi dan doa malam, doa sebelum dan sesudah makan, dan ibadat harian. Hari Minggu yang berpusat pada Ekaristi secara khusus dikuduskan oleh doa. Tahun Gereja dengan pesta-pestanya yang besar adalah patokan waktu dalam kehidupan doa orang-orang Kristen.” (KGK, 2698). Tentu saja mengandaikan sikap membuka hati kepada Tuhan.

Manusia adalah makhluk sosial. Sebab itu setiap pribadi perlu membuka hatinya kepada sesama yang lain. Jika seseorang hendak membangun sebuah relasi dan komunikasi dengan sesama manusia maka ia benar-benar harus membuka hatinya. Kalau ia tidak membuka hatinya maka ia tentu tidak akan membangun relasi yang baik dengan sesamanya. Pemuda dan pemudi yang sedang jatuh cinta, para pasangan suami dan istri perlu membuka hati satu sama lain. Tanpa membuka hati maka relasi antar pribadi juga hanya bersifat dangkal.

Bapa Suci Paus Fransiskus memiliki sebuah nasihat yang sangat bagus bagi kita. Ia berkata: “Bukalah hatimu dan biarkanlah kasih karunia Tuhan tercurah ke dalamnya. Keselamatan adalah sebuah anugerah Tuhan, bukanlah sebuah cara menampilkan dirimu secara lahiria belaka.” Apakah kita membuka diri kita untuk menerima pencurahan kasih karunia Tuhan dalam hidup ini? Apakah kita percaya bahwa keselamatan adalah sebuah anugerah Tuhan?

Mari kita membuka hati kita kepada Tuhan dalam doa dan ucapan syukur. Mari membuka hati kita kepada sesama supaya kita dapat hidup berdampingan satu sama lain.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply