Food For Thought: Kaum tua dan muda dengarlah…

Kaum tua dan muda dengarlah…

Apakah ada orang tua dan orang muda yang ideal? Ini adalah pertanyaan sederhana yang selalu keluar dari mulut orang-orang yang mencari idealism tertentu dalam sosok manusia pria dan wanita. Sebenarnya, gambaran pribadi yang ideal itu relatif. Setiap orang melihatnya dengan pandangan yang berbeda. Kebanyakan orang akan mengatakannya sesuai dengan deskripsi tertentu yang menyukakan hatinya.

Saya sangat tertarik dengan idealisme yang ditawarkan oleh St. Paulus kepada anak kesayangannya Titus. Idealisme apa yang ditawarkan Paulus? Ia meminta supaya Titus benar-benar mengajarkan ajaran yang sehat, bukan sekedar sebuah ajaran yang biasa-biasa saja atau ajaran yang dapat menyesatkan. Ajaran sehat mesti diberikan kepada pribadi-pribadi yang tua dan muda. Ajaran sehat menjadikan setiap pribadi menjadi ideal, yakni:

Pertama, Kepada kaum pria yang suda tua (matang). Titus mengajarkan mereka supaya hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, dalam kasih dan dalam ketekunan (Tit 2:2). Biasa orang melabel kaum pria yang sudah mempan sebagai pribadi-pribadi yang suka berkata jorok (kekerasan verbal), melakukan kekerasan fisik tertentu dan sering berdasar pada pengalaman pribadinya meskipun zamannya berubah. Padahal seharus mereka itu hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Nilai-nilai ini haruslah dipegang oleh semua pria dewasa.

Kedua, kepada para wanita tua (matang). Titus menasihati mereka: “Supaya mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.” (Tit 2: 3-5). Orang selalu melabel ibu-ibu yang sudah tua sebagai bawel, mudah tersinggung dan marah-marah. Pada hal yang sebenarnya adalah mereka itu rajin beribadah, supaya mereka jangan memfitnah, mencari kelemahan orang lain. Butuh pertobatan yang radikal.

Ketiga, kepada kaum muda. Titus menasihati mereka: “Hendaknya kalian menguasai diri dalam segala hal dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita.” (Tit 2:6-8). Orang muda harus menjadi pelopor keteladanan hidup yang terbaik bagi orang lain, terutama mereka yang lebih muda. Orang muda zaman now haruslah jujur dengan dirinya dan jujur dengan sesama. Orang muda itu hidupnya harus tanpa cela di hadapan Tuhan.

Apakah kaum tua dan muda zaman now masih dapat mendengar, dan mencoba untuk hidup sebagai pribadi yang sungguh-sungguh kristiani? Masih adakah kesempatan untuk mengabdikan diri bagi Tuhan dan sesama.

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply