Food For Thought: Pentakosta zaman now

Pentakosta zaman now

Selamat Hari Raya Pentakosta. Selamat ulang tahun Gereja Katolik. Terima kasih Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Terima kasih Allah Roh Kudus karena Engkau datang untuk mendampingi, menguatkan, mengajarkan dan mengingatkan tentang Yesus Kristus dan pekerjaan-pekerjaan-Nya.

Pada hari ini saya merayakan misa di sebuah stasi kecil, tepatnya di Rai Kotuk, Paroki Maria Auxiliadora, Comoro, Dili. Umat yang hadir memenuhi kapel kecil yang kelihatan sedang ada rencana untuk merenovasinya menjadi lebih baik dan kebih layak sebagai rumah Tuhan. Hal yang membanggakan para gembala adalah inisiatif umat untuk merenovasi kapel ini. Nilai kemandirian sedang ditanam di hati dan pikiran umat. Saya memberikan ucapan selamat kepada mereka dengan mengatakan bahwa Kapel itu dari umat, oleh umat dan untuk umat. Sebab itu perlu kuasa Roh Kudus untuk menolong umat supaya membangun sebuah rumah Tuhan yang layak dan pantas.

Saya merasa senang karena umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi sangat antusias. Mereka datang, hadir dengan aktif dalam perayaan Ekaristi. Saya mengatakan kepada mereka bahwa Roh Kudus membaharui hidup mereka. Roh Kudus turut bekerja untuk menggerakan hati mereka supaya membangun rumah Tuhan yang lebih baik. Roh kudus akan menggerakan umat untuk terus bekerja, menggerakan hati para penderma untuk murah hati membantu pendanaan pembangunan rumah Tuhan ini. Pentakosta akan tetap baru dalam hati umat yang sederhana. Baru dalam iman, harapan dan kasih di dalam Gereja.

Pada hari ini saya mengenang St. Yohanes Paulus II. Ia pernah bersaksi tentang kekuatan doa bersama sebuah kelompok Pembaruan Karismatik pada Januari 1980 yang lalu. Inilah kesaksiannya:

“Sejak saya kecil, saya belajar untuk berdoa kepada Roh Kudus. Ketika saya berusia 11, saya merasa sedih karena saya mengalami banyak masalah dengan matematika. Ayah saya kemudian menunjukkan kepada saya sebuah nyanyian “Veni Creator Spiritus,” dan dia mengatakan kepada saya, ‘Berdoalah ini dan kamu akan melihat bahwa Dia akan membantumu untuk mengerti.’ Saya telah berdoa menggunakan nyanyian rohani ini setiap hari lebih dari 40 tahun, dan saya telah melihat seberapa banyak Roh Ilahi membantu kita semua.”

Pengalaman sederhana orang kudus modern ini membantu kita untuk mengerti tentang Pentakosta zaman now. Roh Kudus bekerja dalam hal-hal kecil sebagaimana dialami sendiri oleh St. Yohanes Paulus II. Apa pengalaman Pentakostamu hari ini?

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply