Food For Thought: Menghakimi diri

Suka menghakimi diri…

Seorang pemuda berbicara dengan saya. Ia selalu menghakimi dirinya dan mengutuk habis-habis dirinya karena sebuah kelemahan manusiawi yang selalu menghantuinya. Ia berusaha untuk keluar dari kelemahan manusiawinya itu namun ia selalu merasa tidak berdaya dan akhirnya takhluk juga. Mungkin kita perlu berpikir positif bahwa tidak ada seorang manusia yang tidak memiliki kesalahan. Artinya tidak ada seorang di dunia ini yang tidak pernah berbuat salah. Sebab itu, tidak diperbolehkan untuk menghakimi diri sendiri dan orang lain dengan sembarangan. Sebelum menghakimi, lihatlah diri sendiri terlebih dahulu. Apakah pantas menghakiminya atau tidak?

Musuh yang utama dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Sebab itu kita butuh kesempatan untuk menaklukan diri sendiri. Cara menaklukannya bukan dengan menghakiminya atau membencinya. Kita secara pribadi perlu menerima diri apa adanya, menerima kelebihan dan kekurangan diri kita di hadapan sesama manusia dan Tuhan. Orang hebat itu biasanya mengenal dirinya, menerima semua kekurangannya dan mampu hidup bersama dengan orang lain. Mungkin kekurangan kita adalah sulit untuk hidup bersama orang lain. Kesulitan itu mungkin terjadi karena kita belum menyiapkan diri dengan matang untuk menerima diri apa adanya.

Paul Coelho pernah berkata: “Dengan menghakimi diri kita, kita menyakiti diri sendiri”. Kalau anda belum menerima dirimu apa adanya dan tidak menerima kehadiran sesamamu maka berusahlah untuk menerima diri dan memiliki sesama. Lalu mengapa anda suka menghakimi sesamamu?

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply