Kematian siap menjemput

Kematian siap menjemputmu

Pada sore hari ini saya membaca beberapa permenungan tentang kematian. Saya juga heran mengapa membaca hal-hal beginian yang cukup menakutkan banyak orang. Saya hanya menghibur diri dengan mengatakan dalam hati bahwa mumpung masih bulan November maka wajarlah untuk menyiapkan diri menghadapi kematian yang indah dan membahagiakan. Bulan November memang bulan untuk mendoakan orang-orang yang sudah meninggal dan mendoakan diri kita untuk menerima kematian yang dapat menjemput kita kapan saja.

Ketika kita duduk dengan tenang sambil merenung tentang kematian, kita akan menemukan bahwa kehidupan dan kematian tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Seluruh hidup kita akan berakhir dengan kematian. Konfusius pernah berkata: “Jika kita tidak mengerti tentang kehidupan, bagaimana kita dapat mengerti tentang kematian.” Kita perlu berusaha untuk mengerti kehidupan kita, menerimanya apa adanya dan dengan demikian kita dapat mengerti dan menerima kematian. Orang yang takut mati umumnya tidak menerima dengan sepenuh hati kehidupannya. Maka saran yang baik adalah terimalah dan jalanilah hidupmu apa adanya maka anda akan menerima kematian sebagai saudara.

Saya teringat pada Steve Jobs (1955-2011). Beliau dikenal sebagai Pendiri Apple Inc. dari Amerika Serikat, pernah berkata: “Tidak ada yang ingin mati. Bahkan orang-orang yang ingin ke surga tidak ingin mati untuk mencapainya. Tapi kematian adalah tujuan kita semua. Tidak ada satupun yang bisa pergi darinya. Begitulah seharusnya, karena kematian merupakan satu penemuan terbaik dalam hidup. Itu adalah agen perubahan hidup. Itu menghapus hal-hal yang lama untuk hal yang baru.” Satu kata yang selalu menyadarkan saya adalah kematian adalah satu penemuan terbaik dalam hidup ini.

Mari kita belajar untuk tidak takut mati. Kita menerimanya karena kehidupan kekal menunggu kita setiap saat. Mengapa kita optimis di hadapan kematian. Ini salah satu jawabannya: “Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.” (Why 1:5a.6b). Yesus wafat dan bangkit, kita pun akan meninggal dunia dan bangkit Bersama Yesus dan hidup hanya bagi Tuhan Allah kita. Kita berusaha mengarahkan hati dan pikiran kepada Tuhan. Kata-kata ini menguatkan kita berhadapan dengan kematian yang siap menjemput kapan saja: “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Why 3:20).

PJ-SDB

Leave a Reply

Leave a Reply