Food for Thought: Pelita Rohani

Pelita Rohani

 

P. John SDBOrang-orang yang tinggal di kota besar tentu tidak pernah membayangkan yang namanya damar, pelita dan obor. Orang-orang di daerah terpencil berusaha untuk memiliki alat penerangan yang sederhana. Buah damar dihancurkan kemudian ditempel pada sebatang lidi sepanjang 30 cm. Dari sebatang lidi ini bisa menyalah dan bertahan selama beberapa jam. Nyalanya lebih kecil dan hanya bisa dipakai di dalam kamar. Pelita itu dibuat dari botol minuman yang kosong, diisi minyak tanah ke dalamnya.Ujung benang dari kapas di masukan kedalamnya dan ujung lain dinyalakan. Dengan bantuan minyak tanah maka bisa pelita dapat menyalah lebih lama di dalam rumah. Apabila ada sebatang bambu diisi minyak tanah dan dimasukkan kain atau benang maka bisa menjadi obor. Obor itu nyalanya lebih besar dan bisa dibawa keluar rumah. Ini adalah alat-alat penerangan tradisionil di kampung-kampung sebelum ada program listrik masuk desa.

Tuhan Yesus mengambil contoh pelita (Mrk 4:21). Pelita itu bisa bermanfaat kalau diletakkan di tempat yang tinggi bukan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur. Pelita harus diletakkan di atas kaki dian yang sudah di siapkan di dalam rumah. Pelita itu menyalah dan menerangi semua orang di dalam rumah. Contoh sederhana dari Yesus ini untuk mengatakan dua hal. Pertama, Pelita melambangkan Sabda Tuhan. Tuhan Yesus adalah Penabur benih Sabda yang bebas menabur dan benihnya jatuh di tanah. Setiap orang yang menerima sabdaNya harus mewartakannya sampai ke ujung dunia. Sabda Tuhan adalah pelita bagi langkah kaki kita (Mzm 119:105). Tuhan adalah pelita yang menerangi kegelapan hidup kita (2Sam 22:29). Yesus berkata: “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik teranglah seluruh tubuhmu” (Mat 6:22; Luk 11:34). Kedua, Pelita adalah umat Allah dengan segala perbuatan baiknya. Perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan supaya semua orang memuliakan keagungan Allah. Yesus berkata: “Demikian hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di Sorga” (Mat 5:16).

Masing-masing kita memiliki pelita rohani yang Tuhan berikan kepada kita.

Salam damai Tuhan

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply