Food For Thought: Luka sebagai kenangan

Banggalah atas bekas-bekas lukamu!

Yesusku MenderitaPada siang hari ini saya duduk sambil memperhatikan bekas luka di betisku. Saya coba mengingat kembali mengapa luka ini membekas di betisku. Ketika itu saya berusaha menyelamatkan diri dari tabrakan dengan sebuah bus penumpang yang mendadak berhenti di hadapanku. Kalau saya menabrak bus tersebut maka konfrater yang duduk dibelakangku dan aku sendiri bisa tewas di tempat. Saya menghindar sehinggah menabrak bagian samping mobil. Akibatnya knalpot sepeda motor bersandar pas di atas betisku. Saya bersyukur karena kami berdua masih hidup, sepeda motornya masih bisa diperbaiki dibengkel.

Paulo Coelho pernah berkata: “Banggalah akan bekas-bekas lukamu sebab semua itu merupakan pengingat bahwa kau mempunyai tekad untuk hidup.” Sambil memandang bekas-bekas luka, saya bersyukur karena pernah berjuang untuk hidup, pernah merasakan kasih Tuhan yang besar. Saya membayangkan bahwa Tuhan Yesus pun demikian. Ia menderita, tubuh-Nya terluka sehingga menyembuhkan luka-luka dosa anda dan saya.

St. Maximus dari Turin memiliki pemikiran yang menarik tentang biji sesawi dalam perumpamaan Tuhan Yesus (Luk 13:18-21). Baginya, secara rohani, biji sesawi adalah Yesus sendiri. Ia menderita hingga wafat di kayu salib. Yusuf dari Arimatea menurunkan-Nya dari salib dan menguburkannya di sebuah kubur baru di tamannya. Dari kubur itu, Yesus yang satu dan sama, bangkit dari kematian dan memberi hidup baru kepada semua orang. Maka menurut Maximus, hati kita bisa juga menjadi taman di mana benih-benih rohani bisa bertumbuh dan kita menjadi layak di hadirat Tuhan.

St. Paulus menghibur anda dan saya: “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Rm. 8:18). Apakah anda masih merasa bangga dengan adanya bekas-bekas luka disekujur tubuhmu dan mensyukurinya atau membuatmu semakin tersakiti karena masa lalu yang tidak menggembirakan hatimu? Tuhan kita jauh lebih besar dari pada luka-luka masa lalumu.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply