Food For Thought: Lebih dari Pemenang

Kita lebih dari Pemenang!

P. John SDBTertullianus adalah seorang Bapa Gereja (155M – 240M) di kota Kartago, Afrika. Ia menulis karangan-karangan yang sifatnya apologetis terhadap iman Kristiani. Ia pernah berkata: “Il sangue dei martiri è seme di nuovi cristiani” (Darah para martir adalah benih yang baik bagi umat kristiani yang baru). Kehidupan pribadi para martir mengikuti perkataan Tuhan: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yoh 12:24). Tuhan Yesus adalah biji gandum yang benar dan martir agung yang pertama. Para pengikut-Nya mengikuti-Nya dari dekat.

St. Polikarpus (+155) adalah seorang uskup dan martir dari Smirne. Ia pernah diminta mengutuk Yesus pada masa pemerintahan Kaisar Markus Aurelius, namun ia menolaknya. Ia berkata: “Selama delapanpuluh enam tahun aku melayani Yesus Kristus dan tidak pernah Ia meninggalkan aku.” Ia dibakar hidup-hidup namun api tidak memakan tubuhnya yang sudah tua itu. Ia pun dikeluarkan dari dalam api unggun, dan salah seorang algojo menikam lambungnya. Darahnya menyuburkan benih-benih iman Kristiani.

St.Paulus menyadari pergumulan Gereja di Roma. Banyak orang menjadi martir. Ia meyakinkan jemaat di Roma supaya berjiwa besar dalam menghadapi penderitaan dan kemalangan. Ia berkata: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Rm 8:31). Allah sendiri mengurbankan Yesus Kristus Putra-Nya. Paulus berharap supaya kita jangan hanya berhenti pada penderitaan dan kemalamangan saja karena kita lebih dari pemenang. Tuhan mengasihi kita. Paulus menambahkan, “dan tidak ada suatu apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah di dalam Kristus.” Ingat: Kita lebih dari Pemenang!”

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply