Homili 7 Desember 2015

Hari Senin, Pekan Adven II
Yes. 35:1-10
Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14
Luk. 5:17-26

Tuhan juga menyelamatkanmu

imageBeberapa hari yang lalu saya merayakan misa syukur kepada Tuhan, sebuah ucapan syukur dari seorang Bapa yang mengalami kesembuhan secara ajaib. Ia bercerita, pernah mengalami gangguan pencernaan selama beberapa hari. Dokter yang menanganinya menganjurkan supaya ia melakukan pemeriksaan laboratorium secepatnya karena ada dugaan bahwa kemungkinan besar sistem pencernaannya bermasalah. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa ia mengalami infeksi pada usus dan mesti dilakukan tindakan medis secepatnya karena sangat berbahaya bagi kehidupannya. Ia juga mengidap diabetes maka keluarga dan dokter juga membutuhkan waktu untuk melakukan intervensi medis. Ia mengakui bahwa seluruh keluarganya berdoa supaya Tuhan boleh melakukan sebuah mukjizat, lagi pula usianya sudah delapan puluh tahun. Dokter juga mengingatkannya supaya tetap percaya kepada Tuhan karena hanya Tuhan yang bisa menyelamatkannya. Baginya, kata-kata penghiburan dari keluarga dan dokter merupakan kekuatan yang luar biasa baginya dan ia percaya bahwa Tuhan akan menyembuhkannya. Beberapa hari kemudian ia datang lagi kepada dokter untuk berkonsultasi. Dokter memeriksanya dan betapa herannya dokter itu. Ia tidak menemukan masalah apa pun pada usus bapa itu. Ia dinayatakan sembuh total. Itulah yang menjadi alasan kami boleh berkumpul untuk merayakan misa syukur.

Nabi Yesaya dalam bacaan Kitab Suci hari ini menunjukkan wajah seorang Allah sebagai sumber keselamatan bagi umat manusia. Orang bisa melihat kemuliaan dan semarak Tuhan Allah melalui segala ciptaan yang teratur, yakni padang gurun dan padang kering yang bergirang, padang belantara yang bersorak-sorai dan berbunga, bunga mawar yang berbunga lebat juga ikut bersorak sorai. Bisa dibayangkan padang gurun itu tempat orang bergumul dengan diri dan lingkungannya tetapi justru di situlah tempat orang bersukacita. Artinya Tuhan selalu memiliki kehendak untuk memberikan sukacita dan damai kepada segala ciptaan-Nya.

Nabi Yesaya juga memberikan peneguhan kepada mereka. Tangan yang lesu dan lutut yang goyah patut dikuatkan. Tuhan juga menguatkan orang-orang yang tawar hati. Tuhan berkata: “Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” (Yes 35:4). Kata-kata penghiburan ini didengar oleh orang-orang Yahudi yang saat itu masih berada di Babilonia. Mereka mendapat kekuatan dari Tuhan melalui nabi Yesaya. Mereka perlahan-lahan sadar bahwa Tuhan mengasihi mereka apa adanya.

Tuhan menyelamatkan umat-Nya dengan tanda-tanda ajaib seperti: orang buta bisa melihat, orang tuli bisa mendengar, orang lumpuh bisa melompat seperti rusa, mulut orang bisu akan bersorak sorai. Ada suasana penuh keharmonisan dan kedamaian, laksana Firdaus. Ada mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara mengalir, tanah pasir menjadi kolam. Ada jalan kudus yang perlu dilewati oleh orang yang sudah ditahirkan. Pada akhirnya Yesaya bernubuat bahwa orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.

Tuhan Allah adalah sumber sukacita bagi semua orang yang berkenan kepada-Nya. Mereka yang mengalami kesulitan hidup akan mendapat peneguhan dan kasih sayang Tuhan. Tuhanlah yang menghendaki keselamatan bagi semua orang. Ia tidak menghitung-hitung kesalahan manusia tetapi memberikan kasih sayang dan kerahiman-Nya. Apakah kita juga menyadari kasih sayang dari Tuhan? Mungkin yang ada pada kita adalah kekecewaan karena permohonan kita tidak dikabulkan. Tuhan selalu memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita sukai.

Tuhan Yesus dalam bacaan Injil melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa surgawi. Ia mengajar dan banyak orang mendengar-Nya, termasuk orang-orang Farisi dan para ahli Taurat. Kedua kelompok ini selalu berseberangan dengan Yesus. Dikatakan bahwa Kuasa Tuhan Allah menyertai Yesus sehingga Ia bisa melakukan karya-karya besar di dunia ini. Kali ini Ia menyembuhkan seorang yang sakit lumpuh, karena iman sahabat-sahabatnya dan iman si lumpuh sendiri. Karena iman maka Yesus berkuasa mengampuni dosa-dosanya sehingga ia menjadi sembuh. orang-orang Farisi dan para ahli Taurat berburuk prasangka dengan Yesus sehingga mereka mengatakan bahwa Yesus menghujat Allah. Yesus tetap teguh untuk menyembuhkan orang lumpuh itu. Ini adalah kehendak Dia yang telah mengutus-Nya untuk menyelamatkan semua orang. Akibatnya adalah semua orang takjub dan memuliakan Allah karena melihat karya Allah dalam diri Yesus Kristus. Allah datang untuk menyelamatkan umat-Nya.

Sabda Tuhan pada hari ini meneguhkan kita semua. Tuhan menunjukkan rencana dan kuasa-Nya untuk menyembuhkan kita semua. Kita semua adalah orang sakit karena selalu jatuh dalam dosa. Dalam masa Adven ini, marilah kita membangun semangat pertobatan yang didukung oleh doa dan iman kita kepada Tuhan. Tuhan adalah satu-satunya penyelamat kita semua.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply