Food For Thought: jangan menjadi penghalang

Jangan menjadi penghalang!

Fr. JohnPenginjil Markus melaporkan bahwa pada suatu hari banyak orang membawa anak-anak kecil untuk meminta Yesus meletakkan tangan-Nya yang kudus atas mereka. Ketika mereka mendekati Yesus, para murid-Nya menghalangi bahkan memarahi anak-anak kecil itu. Anak-anak kecil itu tentu menunjukkan kepolosannya di hadapan Yesus, membuat ribut, melompat dan bermain. Para murid memang memiliki tujuan yang baik yakni supaya mereka jangan menggangu Yesus yang sedang berkeliling dan berbuat baik.

Apa reaksi Yesus? Yesus mengoreksi para murid-Nya yang saat itu memang berpikir sedang berbuat baik kepada Yesus, dengan mengingatkan mereka akan hal-hal yang indah dalam pemuridan.

Pertama, para murid diingatkan untuk tidak berlaku sebagai penghalang bagi anak-anak untuk bertemu dengan Yesus. Anak-anak adalah simbol kepolosan, orang yang belum mengerti Torah, orang yang masih membutuhkan bantuan orang dewasa sama dengan manusia membutuhkan Tuhan.

Kedua, Para murid belajar dari Yesus untuk menghargai orang-orang kecil. Gereja saat ini memiliki optio fundamental untuk memperhatikan kaum miskin. Untuk itu Gereja harus memiliki semangat kemiskinan.

Ketiga, anak-anak kecil bernilai di mata Tuhan. Bagi Tuhan, Kerajaan-Nya itu akan dimiliki oleh orang-orang kecil. Orang-orang yang dirajai Tuhan, maka mereka akan mendengar, mentaati dan mengasihi Tuhan.

Pada hari ini kita belajar untuk tidak menghalangi orang yang mau mengenal Yesus Kristus. Sebaliknya kita menjadi diri sendiri supaya bisa bersaksi tentang Tuhan dalam hidup setiap hari.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply