Homili Misa Sore Menjelang Hari Raya SP Diangkat Ke Surga – 2016

Hari Raya SP Maria diangkat ke Surga
Misa Sore Menjelang Hari Raya
1Taw 15:3-4.15-16;16:1-2
Mzm 132:6-7.9-10.13-14
1Kor 15:54-57
Luk 11:27-28

Seorang Ibu yang bahagia

Bunda Maria dn Roh KudusKita memulai perayaan menjelang Hari Raya SP Maria diangkat ke Surga dengan sebuah antifon pembuka yang bagus: “Sungguh Mulia segala yang dikatakan tentang dikau, ya Maria. Hari ini engkau diangkat melebihi himpunan para Malaikat, dan selama-lamanya engkau berjaya bersama Kristus.” Antifon pembuka ini mengingatkan kita untuk memandang wajah Bunda Maria dan mengimani Yesus Kristus Putranya. Bunda Maria adalah ciptaan Tuhan yang melebihi segala ciptaan lainnya. Ia dari semula sudah menjadi pilihan istimewa dari Tuhan Allah sehingga layak disebut Maria dikandung tanpa noda dosa. Ia sendiri menyadari kemuliaan Tuhan di dalam dirinya ketika berkata dalam magnificatnya: “Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” (Luk 1:48). Perkataan Bunda Maria ini tetap berlaku hingga saat ini. Namanya selalu disapa oleh mereka semua yang percaya kepada Yesus Kristus dalam doa Salam Maria. Bunda Maria mendapat tempat istimewa melebihi para Malaikat karena jasa Yesus Kristus Putranya. Sesuai dengan rencana keselamatan Allah dalam Misteri Inkarnasi maka Maria layak untuk menjadi Ibu Tuhan (Luk 1:43). Ia diangkat ke surga dengan seluruh jiwa dan raganya untuk menjadi ratu surga dan bumi.

Sudah dikatakan di atas bahwa Bunda Maria tetap dikenang sepanjang masa karena jasa Yesus Kristus Putranya. Penginjil Lukas menceritakan bahwa disela-sela kesibukan Yesus mengajar dan membuat tanda-tanda, banyak orang menjadi kagum dan percaya kepada-Nya. Dikisahkan bahwa pada suatu ketika Yesus sedang mengajar dan semua orang merasa takjub kepada-Nya. Ada seorang wanita mendekati Yesus dan berkata: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui engkau” (Luk 11:27). Wanita tanpa nama ini menyadari bahwa seorang anak dapat menjadi hebat karena ada seorang ibu dan bapa yang telah melahirkan dan membesarkannya. Dengan demikan, ia mengagumi Yesus dan Ibu-Nya. Ia mengagumi Maria Bunda Yesus yang telah mengandung dan menyusui-Nya.

Perlu kita ingat bahwa wanita yang datang untuk mendengar Yesus ini masih melihat Yesus secara manusiawi. Ia melihat Yesus sebagai orang Nazaret. Sebab itu ia memuji Maria Bunda Yesus. Ia masih melihat Maria sebagai Maria yang dikenal di kalangan umum. Baginya, Maria pasti seorang wanita yang hebat, terbaik sehingga Anaknya juga mampu melakukan karya-karya besar di hadapan Tuhan dan manusia.

Tuhan Yesus bereksi terhadap perkataan wanita tanpa nama ini. Ia mengatakan: “Yang berbahagia adalah mereka yang mendengar Firman Allah dan memeliharanya” (Luk 11:28). Yesus sebenarnya mau menegaskan bahwa Bunda-Nya adalah orang pertama yang patut memberi contoh kepada semua orang karena dia telah mendengar Sabda dan melakukannya di dalam hidupnya. Maria mendengar Sabda yakni kabar sukcita dari Tuhan melalui malaikat Gabriel. Ia taat dan melakukan Sabda ketika berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38).

Bunda Maria menunjukkan teladan kekudusannya kepada kita melalui doa dan penyertaannya sepanjang hidup kita. Kita selalu berdoa: “Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati, Amen”. Doa dan penyertaan Tuhan tetap dirasakan oleh Gereja sepanjang zaman. Bunda Maria memelihara Sabda artinya ia menjaga dan membesarkan Sabda hidup yaitu Yesus sendiri. Sehingga manusia yang menjaga sabda berarti manusia yang ikut membesarkan sabda sekaligus ikut terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan Bapa.

Bunda Maria oleh para Bapa Gereja disamakan dengan Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian melambangkan kehadiran dan kasih Tuhan Allah di tengah-tengah umat-Nya. Bunda Maria disebut Tabut Perjanjian Baru karena ia mengandung dan melahirkan Yesus Kristus. Menurut Kitab Pertama Tawarikh, Tabut Perjanjian dipindahkan ke tempat yang sudah disiapkan lalu dipersembahkan kurban bakaran dan kurban keselamatan di hadapan Allah. Umat Israel merasakan kehadiran Allah. Bunda Maria yang mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus berada di tengah-tengah umat umat Tuhan. Ia juga berada selamanya di dalam Gereja.

Pada hari ini kita bersyukur atas penebusan berlimpah dari Yesus Kristus. Bunda Maria adalah orang pertama yang mengalami penebusan berlimpah maka kita pun memohon supaya ikut mengalami penebusan yang sama. St. Paulus mengatakan bahwa Allah sendiri telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus Tuhan kita. Kemenangan ini juga merupakan andil yang besar dari Bunda Maria yang mendoakan kita dulu, sekarang dan selamanya. Bunda Maria, doakanlah kami. Amen.

PJSDB

Leave a Reply

Leave a Reply